Palestina Unggah Video Buktikan HAMAS Tak Sasar Sipil di Festival Musik Israel

 



Kamis, 12 Oktober 2023

Faktakini.info, Jakarta - Pihak memastikan bahwa Hamas tidak menargetkan pemukim sipil Israel yang sedang mengikuti festival atau konser musik Supernova pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Yang terjadi adalah justru pasukan Israel yang menembaki pejuang Hamas dari kerumunan peserta/penonton festival.

Hal ini diungkapkan oleh Quds News Network, jaringan berita yang biasa memberitakan kabar dari Masjid Al-Aqsa dan Palestina pada umumnya.

"Laporan dari lapangan mengkonfirmasi bahwa Hamas tidak menargetkan pemukim sipil Israel di festival musik pada tanggal 7 Oktober, namun pasukan pendudukan Israel menembaki Hamas dari kerumunan pemukim Israel yang terjebak dalam baku tembak,” kata Quds, Rabu (11/10).

Quds mengunggah sebuah video untuk memperkuat pernyataannya. Dalam video itu, terlihat sejumlah aparat Israel berseragam yang membawa pistol dan menembakkan peluru berada di dekat para penonton/peserta festival musik. Para peserta festival menunduk dan mencari perlindungan agar terhindar dari baku tembak.

Selama ini, Israel menyebut bahwa Hamas menyerang warga sipil mereka yang sedang berpesta musik di gurun yang berjarak 5 km dari tembok kokoh yang mengisolasi Gaza. Mereka mengatakan, sebanyak 250-560 jasad ditemukan dan sejumlah lainnya hilang.

Propaganda Israel yang Menyesatkan

Senada dengan Quds, kantor berita Palestina, WAFA, mengunggah sebuah video yang dikutip dari @propandco berjudul "Tiga kebohongan yang sedang diutarakan saat ini tentang Palestina".

WAFA dalam pengantarnya menulis,"3 kebohongan yang mereka ingin kamu percaya! Propaganda Israel yang menyesatkan dan tidak jujur digunakan untuk menjelek-jelekkan orang-orang Palestina agar memungkinkan terjadinya kejahatan perang."

Sedangkan dalam video yang diunggah, menegaskan bahwa tidak ada bukti pejuang Hamas menembaki peserta konser secara membabi-buta.

"Satu-satunya video yang kita lihat hanyalah orang-orang yang melarikan diri dari lokasi konser. Tidak ada satu pun video atau foto yang menunjukkan 250 orang terbunuh dalam konser atau penembakan massal di lokasi tersebut," begitu narasi yang disampaikan disertai video viral penonton konser yang berlarian panik.

Disampaikan juga, yang kita saksikan justru adalah video wawancara-warga Israel — yang rumahnya didatangi pejuang Hamas tapi tak melukainya — yang menyatakan bahwa pejuang Palestina sebenarnya baik hati dan pengampun.

Akar Masalah Konflik

Konflik Palestina vs Israel telah berlangsung sekitar 7 dekade, dipicu oleh pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel yang dibantu oleh negara-negara Barat.

Seiring dengan perlawanan rakyat Palestina, Israel kemudian memblokade Gaza sejak 2006 dengan membangun tembok setinggi 6 meter sepanjang 65 km sehingga Gaza terkungkung dari dunia luar, bahkan disebut "penjara terbuka terbesar di dunia".

Hamas sebagai faksi Palestina yang menguasai Gaza, pada 7 Oktober 2023 melakukan perlawanan yang tak pernah dibayangkan selama ini ke bagian selatan Israel. Serangan mendadak di pagi buta itu dilakukan lewat udara, darat, dan laut.

Serangan yang dianggap mempermalukan Israel yang terkenal dengan kecanggihan alutsista dan intelijennya itu dibalas dengan pernyataan "perang" oleh negara Zionis.

Hamas menyebut, serangan ke Israel itu sebagai respons atas kekerasan Israel pada kaum wanita yang beribadah di Masjid Al-Aqsa, penodaan pada Masjid Al-Aqsa, dan blokade terhadap Gaza yang terus berlangsung hingga kini.

Sumber: Kumparan, kontenislam