Debat Pilpres 2024: "Kalah Wirang, Menang Ora Kondang"

 


Sabtu, 16 Desember 2023

Faktakini.info

Shodiq Ramadhan

"Kalah Wirang, Menang Ora Kondang"

Sampai pagi ini, saya cek Twitter (X) sy, ternyata berandanya masih berlalu lalang cuitan "korah-korah", "ngepel" atau apalah namanya, untuk membela Pak Prabowo yg semua org melihat beliau babak belur kena tonjokan kanan kiri dalam debat Capres perdana pada Selasa malam lalu. 

Betul bahwa beliau jg menonjok, tapi balasan tonjokan dari lawannya kelihatan lebih keras. Membuat sempoyongan. 

Semula, org2 memprediksi, wakil pak Prabowo lah yg kemungkinan akan sempoyongan dalam debat. Nyatanya, Pak PS yg secara usia paling senior dan paling berpengalaman ikut debat (2009, 2014, 2019), juga tak menyangka akan menghadapi lawan yg 'tidak amatiran'. Beliau terhuyung. 

Sy menangkap kesan, pilpres kali ini Pak PS tak banyak keliling, jg paling sedikit hadir forum2 diskusi. Mungkin sdh merasa paling senior dan paling pengalaman. Mungkin jg sdh merasa di atas angin. Kemenangan tinggal diumumkan. Mungkin. 

Demi melihat debat Capres perdana Selasa malam itu, sy kok akhirnya berpikir: apa debat Cawapres sebaiknya tidak diadakan aja ya? Sudah cukup, debat Capres aja sekiam kali sesuai rencana KPU. 

Loh, gak bahaya tah? Nanti sy dianggap pro 2, bela Gibran? Ooohh..tidak. 

Maksud saya begini lho: lha wong Pak PS aja sempoyongan ngadepin dua lawannya, kok apalagi Gibran gitu lho....?

Apakah itu underestimate? Tidak begitu jg. Toh ini politik. Menang kalah jd relatif dan subjektif. Wong Pak PS yg "cetho welo2" KO gitu aja sama pendukungnya dinarasikan menang dan menguasai panggung kok. 

Sekali lg, ini politik. Org menang bisa dinarasikan kalah, org kalah bisa disulap menang. 

Debat Cawapres: Cak Imin- Gibrah-Pak MMD, itu dari sisi manapun gak imbang, gak sebanding. Bagi Pak MMD atau Cak Imin, nanti akan berlaku kaidah: "Menang Ora Kondang, Kalah Wirang." 

Maksudnya, kalau Cak Imin atau Pak MMD bisa ngalahin Gibran, ya gak membuat mereka terkenal. Wajar. Wong Profesor-mantan Anggota DPR-mantan Mentri,-mantan Ketua MK-mantan Menko, dan mantan Wakil Ketua DPR-mantan Menteri-wakil Ketua MPR-Ketum Parpol kok lawan Gibran (yg kita sdh tau profilnya lah ya). Sama sekali gak 'kondang'. 

Tapiiii, andai keduanya ternyata kalah, malah 'wirang'. Malu dan memalukan. 

Lagi sy ingatkan, debat capres itu bukan debat ilmiah, bukan adu intelektual yg dinilai oleh para akademisi. Debat capres adalah debat politik, yg dinilai berdasarkan suka tidak suka. 

Gibran kalah, pendukungnya akan bilang wajar, tapi kalo lawannya kalah, wowww......gibran akan diangkat setinggi2nya. Jgnkan menang, andai 'kalah'pun jg akan dipuja puji oleh pendukungnya. Namanya jg politik. 

Jadi, masih mau ada debat cawapres? Kalo untuk seru2an dan bahan saling bully di X sih monggo saja. Biar kita semua punya rekam jejak dulu dukung siapa, skrg dukung siapa. []