Ferdinand Magellan, Islam di Filipina dan Legenda Lapu Lapu

 



Sabtu, 16 Maret 2024

Faktakini.info

Ferdinand Magellan, Islam di Filipina dan Legenda Lapu Lapu

Tidak banyak yang tahu, bahwa misi penjelajahan Eropa mengelilingi dunia adalah akibat dari kekalahan mereka di negerinya sendiri melawan Kekhalifahan Utsmaniyah. Pintu-pintu dagang di Laut Tengah dikuasai sepenuhnya oleh Kaum Muslimin. Para Khalifah secara turun temurun menggalakkan pembangunan armada laut yang kuat untuk menjaga Laut Tengah hingga Samudera Hindia dari serangan pelaut Eropa.

Di tahun yang sama ketika Kerajaan Islam Granada jatuh ke tangan Isabella dan Ferdinand II, sang ratu menjadi sponsor Christopher Columbus untuk mencari kekayaan baru sambil membawa misi: feitoria, fortaleza, igreja. Artinya; emas! Kejayaan! dan gereja!

Nah, Ferdinand Magellan adalah salah satu murid Columbus yang dikader untuk meneruskan penjelajahan menemukan kekayaan baru sambil melakukan pemusnahan pada setiap negeri muslim yang mereka temui. Magellan tidak jauh berbeda dengan gurunya, ia juga seorang yang haus darah dan menghalalkan segala cara agar bisa meraup kekayaan dari negeri-negeri jajahan.

Mereka menjajah negeri-negeri muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina "tidak hanya dengan tentara, tapi dengan literatur dusta. Tidak hanya dengan menguasai tanah, mereka juga membuat definisi bahwa penduduk pribumi adalah bangsa primitif tak beragama. Tidak hanya dengan tekanan, melainkan juga membagi kasta-kasta sesuai warna kulit", tutur Edward Said sebagaimana dibahas oleh Aljazeera.

Setiap pelaut yang berangkat dengan awak kapalnya, pasti juga disertai dengan seorang pencatat yang mengabadikan segala peristiwa. Permasalahannya adalah, seringkali catatan itu disertai dengan aroma rasisme, subjektivitas dan cenderung memihak. Parahnya, banyak catatan pelaut-pelaut itu dijadikan sebagai sumber sejarah yang valid.

Magellan misalnya, ketika ia sampai di Filipina. Juru tulisnya bernama Antonio Pigafetta mencatat bahwa negeri yang pada akhirnya dinamai Filipina di Asia Tenggara itu tidak mengenal agama. Ia mengatakan bahwa bangsa Filipina adalah penganut paganisme yang menyembah berhala dan benda-benda langit.

Kenyataannya, Islam sudah masuk ke Filipina sejak Abad 9 sampai Abad 13. Bahkan sudah berdiri 3 kerajaan Islam raksasa yang menguasai hampir 6000 kepulauan di Filipina, yakni Kerajaan Amanillah, Kerajaan Sulu, dan Kerajaan Datu. Hebatnya lagi, sumber sejarah mencatat ketika Baghdad diserang oleh Mongol tahun 1258, banyak mubaligh dan da'i berhijrah ke Filipina untuk menyebarkan dakwah Islam sebagaimana ada gelombang dakwah ke Nusantara.

Dan lagi-lagi, kita terlalu sering mendengar tentang Magellan tapi tak tahu bahwa dia memaksa penduduk asli Filipina untuk masuk agama Katolik. Desa-desa yang menolak akan dibakar rumahnya dan dibantai penduduknya. Hal ini terus terjadi sampai seorang raja muslim bernama Lapu Lapu, mengerahkan kekuatan rakyatnya untuk menyelesaikan kezaliman Magellan.

.

Magellan mati di tangan seorang mujahid muslim bernama Lapu Lapu, dalam sebuah pertempuran di Mactan, Filipina. Hingga kini, masyarakat Filipina mengenang Lapu Lapu sebagai pahlawan Filipina pertama yang menentang agresi Eropa. Sebagian besar rakyat juga percaya bahwa Lapu Lapu adalah seorang muslim. Sebagimana dikatakan oleh seorang senator Filipina, Richard Gordon “This is a great step in recognizing the fact that we had Muslims such as Lapu-Lapu, Sultan Kudarat, Amai Pakpak, Sorongan, who kept fighting the Spaniards long before this country thought of a revolution against Spain."

.

Source : 

— islamstory.com | قصة الإسلام في فلبين

—Frank "Sulaiman" Tucci (2009). The Old Muslim's Opinions: A Year of Filipino Newspaper Columns

—Yusuf Morales. "Looking at the other Lost Moro Kingdoms"

"The Death of Magellan, 1521". www.eyewitnesstohistory.com