Merenung di momen Hari Pendidikan Nasional. Di balik rusak nya pendidikan dan ilmu!!!! ( Oleh. Sayyid Idrus alhabsyi. S. Fil,i)

 



Rabu, 1 Mei 2024

Faktakini.info

Merenung di momen Hari Pendidikan Nasional.

Di balik rusak nya pendidikan dan ilmu!!!!

( Oleh. Sayyid Idrus alhabsyi. S. Fil,i)

Prof. Dr. Syed Naqieb Alatas seorang ilmuwan besar Muslim yg lahir di Indonesia Bogor dan menetap muqim di Malaysia, beliau adalah salah satu cucu ulama besar dan wali besar yaitu Hb Abdulloh bin Muhsin Alatas Kramat Empang Bogor.


Prof. Naqieb Alatas mengatakan tujuan dari menuntut ilmu ialah agar orang tersebut menjadi benar dan baik. Oleh karena itu tujuan dari pendidikan dalam Islam untuk melahirkan manusia yang benar dan baik serta ber adab, yaitu yang menyadari sepenuhnya tanggung jawab dirinya kepada Tuhan dan memahami serta menunaikan keadilan terhadap dirinya sendiri dan orang lain serta meningkatkan akhlaq. 


Ilmu yang berbasis adab akan menjadikan manusia mampu " mengenali" dan " mengakui" posisinya dalam hubungannya dengan Tuhan sebagai pemilik yang sebenarnya, dan dengan pendidikan yang berbasis adab akan membuat manusia mengenal kebenaran dan mengakui atau mengikuti kebenaran. Manakala seseorang yang ilmu nya tidak di ikat dengan adab, maka orang tersebut hanya mengenal kebenaran, tetapi dia tidak mau mengakui atau tunduk kepada kebenaran. Seperti iblis dia mengenal Allah, tetapi dia tidak mau mengakui dan tunduk kepada perintah Allah


Ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berbasis adab akan melahirkan keadilan dan kebijaksanaan dan akan melahirkan manusia yang berkualitas yaitu berkualitas spritual nya, inteleknya dan akhlaqnya


Tetapi manakala ilmu dan pendidikan tidak berbasis adab, makan ilmu akan menjadi rusak dan menghasilkan pemimpin pemimpin palsu dan ilmuwan ilmuwan palsu serta pemikiran pemikiran yang merusak


Tanggal 2 mei diperingati sebagai hari pendidikan Nasional. Yang kita tau diambil dari tanggal lahir nya Ki hajat Dewantara. Beliau dijuluki sebagai bapak pendidikan nasional dan beliau fokus untuk membangun pendidikan sebagai alat meraih kemerdekaan. Salah satu caranya dgn mendirikan Taman Siswa. Ki hajar dgn semboyan nya yg terkenal 'Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani, yang artinya "Di depan memberi contoh, ditengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan'


Makna dari semboyan ki hajat Dewantara ini yaitu menghasilkan seorang pendidik atau ilmuwan yang ber adab. Seorang pendidik itu ketika di depan harus menjadi contoh, kalau pemimpin nya tidak memberi contoh yang baik bagaimana dgn yang di pimpin nya. 


Selamat hari pendidikan nasional. Mudah2an Indonesia bisa menghasilkan ilmuwan dan pemimpin yang benar dan ber akhlaq mulia