Rotib Rifai semakin tidak terbukti ( hadiah 12 juta rupiah untuk yang bisa membuktikannya )

 





Senin, 2 Juni 2024

Faktakini.info

Kelompok pembatal nasab Habaib selalu mendorong umat untuk meninggalkan amaliyah-amaliyah aswaja yang dikarang oleh para Habaib, seperti Ratib Alhaddad, Ratib Alatas, Wirid Sakran, Sholawat Mansub, dsb.

Jika tidak berhasil karena umat tetap membaca amaliyah itu, maka pembatal nasab akan menyebar hoax bahwa amaliyah tersebut adalah hasil jiplakan dari non Habaib, misalnya Ratib Alhaddad yang dituding menjiplak dari Ratib Ar-Rifa'i hanya karena ada sejumlah ayat Al-Qur'an yang sama. Tudingan ini sungguh aneh karena semua ratib memang bersumber dari Al-Qur'an maka tentu wajar jika ada kesamaan pada sejumlah ayat karena rujukannya sama.

Berikut ini artikel untuk menjelaskan hal itu.

...

Rotib Rifai semakin tidak terbukti ( hadiah 12 juta rupiah untuk yang bisa membuktikannya ) 

Sampai detik ini saya masih menanti dan mencari referensi dari mereka yang mengklaim Rotib Haddad adalah karya Imam Rifa’i, tapi saya masih belum menemukan data atau referensi ilmiah valid yang membuktikan nisbat rotib tersebut kepada Imam Rifa’i :

 ⁃ ada seorang Kiai dari Banten yaitu Kiai Thobary Syadzily yang sekarang genjar menyebarkan dan mengijazahkan Rotib Rifa’i ini, padahal dulu beliau punya jama’ah rutinan Rotib Haddad, setelah saya klarifikasi kepada beliau langsung via telp ( alhamdulillah beliau bersedia memberi waktu, fa lahu alfadhlu wal minnah) saya masih belum menemukan jawaban dari pertanyaan saya : 

“ apakah ada sanad Rotib tsb yang bersambung kepada Imam Rifai’i sehingga njenengan berani memberikan ijazahnya ? “ beliau hanya mengulang-ngulangi data bahwa Imam Rifa’i lahir jauh sebelum Imam Haddad dan mengatakan bahwa wirid itu ada dalam salah satu kitab ( السير و المساعي ) 

 ⁃ saya juga sudah menanyakan referensi kuno Wirid ini kepada murid dari Syaikh Fawwaz Al-Tabba ( salah satu ulama Rifa’iyah yang mencantumkan wirid ini dalam kitabnya dan menisbatkannya kepada Imam Rifa’i ) dan sampai sekarang juga belum ada balasan ( terkait referensi wird tsb ) 

 ⁃ saya berdiskusi terkait masalah ini dengan salah satu pembesar pakar manuskrip masa kini yaitu Dr. Syaikh Muhammad Abu Bakr Badzib. Jawaban beliau :

“ tidak benar Rotib itu milik Imam Rifa’i, mana bukti manuskripnya ? kalo sama-sama mengklaim maka seharusnya berani adu data manuskrip. Mana Manuskrip Imam Rifa’i dan kapan ditulisnya ? 

( yang ada ) salah satu ulama Rifa’iyah menulis Rotib Haddad dalam catatannya kemudian para pengikut Thoriqoh setelahnya mengamalkannya dan mengira itu bagian dari wirid mereka “ 

Apa yang dikatakan Syaikh Badzib ini sesuai dengan fakta bahwa kitab-kitab yang mecantumkan Wirid ini sebagai bagian dari Wirid Imam Rifai adalah kitab-kitab Mu’taakhirin yang muncul jauh setelah wafatnya Imam Haddad : 

 ⁃ kitab السير و المساعي ditulis oleh Syaikh Ibrohim Arrowi ( lahir tahun 1276 H )

 ⁃ Kitab أوراد و أحزاب الطريقة النقشبدينة ditulis oleh Syaikh Khajawah Ahmad Dhiyauddin ( lahir tahun 1227 H ) 

 ⁃ Kitab زاد السالكين ditulis oleh Syaikh Fawwas Al-Tabba ( penulis masih hidup sampai sekarang ) 

oleh karena itu saya mengajukan 3 pertanyaan : 

 1. adakah klaim dari Imam Rifa’i sendiri bahwa wirid itu adalah wirid beliau ? 

 2. Adakah sanad wird tsb yang bersambung kepada Imam Rifa’i ? ( bukankah kita orang Nu selalu berpegangan dengan sanad ? tanpa sanad semua bisa mengklaim dan menisbatkan ) 

 3. adakah data berupa manuskrip atau kitab yang menuliskan Wird tsb sebelum kelahiran Imam Haddad ( 1044 H ) ? 

Jika ada yang bisa menjawab, membuktikan dan menunjukkan data & referensi ilmiah terkait salah 1 dari 3 pertanyaan diatas, maka saya akan sangat berterima kasih sekali dan akan saya tf uang 2 juta rupiah sebagai tanda terima kasih saya atas data ilmiah “mahal” yang ia berikan, saya juga akan menyatakan dengan suka rela bahwa wirid tsb adalah Wirid Imam Rifa’i bukan wirid Imam Haddad 

 • Ismael Amin Kholil, Bangkalan, 3 juni, 2024