[Video] Advokat API Laporkan Fuad Plered Dan Mustofa yang Ancam Sweeping Cucu Rasul SAW Ke Bareskrim Mabes Polri, Namun Laporan Belum Diterima
Sabtu, 15 Juni 2024
Faktakini.info, Jakarta - Advokat Persaudaraan Islam (API) pada Jum’at (14/6/2024) malam melakukan pendampingan terhadap Habib Abdullah Almasyhur untuk pelaporan dugaan tindak pidana ujaran kebencian melalui media elektronik yang diduga dilakukan oleh Fuad Pleret Dan Mustofa dalam unggahan video kanal youtube Gus Fuad Channel. Namun laporan itu belum diterima oleh pihak kepolisian.
Advokat Persaudaraan Islam (API) pada Jum’at (14/6/2024) malam melakukan pendampingan terhadap Habib Abdullah Almasyhur
Kanal youtube Gus Fuad Channel yang pada pokoknya Fuad Plered Dan Mustofa bin Nuril Arifin akan melakukan sweeping terhadap Arab-Arab Yaman termasuk para Habaib yang merupakan dzurriyah atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
Terhadap unggahan tersebut Advokat Persaudaraan Islam telah melaporkan dugaan tindak pidana ujaran kebencian terhadap SARA.
Setelah melakukan diskusi panjang de dengan pihak konseling di Bareskrim Mabes Polri, Advokat Persaudaraan Islam justru mendapatkan persyaratan-persyaratan yang tidak diatur dalam KUHP dalam hukum acara. Jadi laporan itu belum diterima oleh pihak kepolisian.
Antara lain tentang harus dipenuhinya ahli pendapat ahli bahasa ,pendapat ahli ITE lalu pendapat ahli pidana, hal tersebut sebenarnya tidak ada dalam proses awal pelaporan.
Advokat Persaudaraan Islam mengambil langkah upaya preventif adanya reaksi terhadap dugaan ujaran kebencian atau provokasi yang dilakukan oleh gus fuad plered dalam videonya ,yakni melakukan Pengaduan Masyarakat (DuMas) agar laporan tersebut tetap ditindaklanjuti.
API berharap pihak Bareskrim Mabes Polri dapat menindak DuMas tersebut ,untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan atau ada pihak-pihak yang terprovokasi dengan adanya statemen Fuad plered.
Sebagaimana diketahui kalangan Habib-habib palsu dan nashibi (pembenci keluarga Nabi Muhammad SAW) terutama yang nasabnya ditolak oleh Rabithah Alawiyah, menjadi dendam dan gencar melakukan hoax, ujaran kebencian dan fitnah terhadap Habaib dan Rabithah Allawiyah di media sosial.
Sumber: persuasi.id