Dr Hanifah: "Tesis" Imad Bukan Karya Ilmiah Tapi Cuma Copy Paste Tulisan di Google, Ini Buktinya

 



Sabtu, 27 Juli 2024

Faktakini.info

Dr Hanifah Al Mawardi

Menakar Keshahihan "Tesis" Imaduddin bin Sarman . .  Benarkah Itu Merupakan Karya Ilmiah Hasil Penelitian ?!!

"TESIS" Imaduddin bin Sarman
Benarkah Asli ataukah Hasil menyalin copy paste (bukan karya penelitian ilmiah) ?!

✍🏻 Hanifah An-Nablusi Al-Mawardi
           (Repost 2023)
    dari Akun Facebook Pribadi SAYA lain nya;
  * Hanifah Ahsan An-Nablusi Al-Mawardi *

>> Tulisan yang pernah SAYA menyampaikan dalam postingan pada tahun 2023. Kembali di posting ulang di sini !

                  __________________________

SAYA "mengakui akan kehebatan dan hasil penelitian" Imaduddin bin Sarman dalam hal Nasab Ba'Alawi 🤭  yang di mana Imaduddin kemudian membuat sebuah tulisan yang di buku kan di klaim nya sebagai "tesis" isi nya tentang pembatalan Nasab Ba'Alawi dan juga menafikan Nama Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir radhiyallahu 'anhu

Memang di "akui sungguh hebat" Imaduddin bin Sarman ini karena dia sudah banyak sekali menghabiskan waktu nya hanya untuk mencari² berselancar di dunia maya (internet) di google untuk mendapatkan sejumlah informasi artikel dari orang lain yang tidak jelas sumber nya atau ANONYMOUS yang isi nya sama mengenai pembatalan Nasab Ba'Alawi juga penafian Nama Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu

Setelah SAYA baca keseluruhan dari buku itu salinan nya tersebut yang di klaim "tesis" oleh Imaduddin, buku yang 1.000% isi nya memang "penelitian"  [penelitian dari google] 😁🤭
dari hasil copy paste yang di salin kembali oleh Imaduddin dalam bentuk buku yang lalu dia beri judul tersendiri. SAYA pelajari dan setelah SAYA mengecek nya ternyata ada terdapat 5 salinan copy paste yang dilakukan Imaduddin dari internet (google) yang dia ambil sepenuh nya atas isi beberapa artikel dalam blogspot

Dalam tulisan ini SAYA akan mengungkapkan salinan copy paste yang dilakukan Imaduddin bin Sarman dalam buku nya yang menyerang serta membatalkan, menafikan, menolak atas Nasab Ba'Alawi juga Nama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir radhiyallahu 'anhu

Sejak di awal SAYA membahas dalam menentang dan membantah klaim Imaduddin bin Sarman sejak tahun 2023 sudah beberapa kali SAYA ada menyampaikan, membongkar dan mengungkap bahwa tulisan Imaduddin itu adalah hasil copy paste menyalin dari sejumlah artikel yang ada di google, seperti dari artikel nya Murad Syukri seorang Murji'ah Yahudi dari Yordania, Abdullah Muhail Al-Mutairi seorang Wahabi Yahudi dari Najd, dari Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i yang seorang tokoh Takfiri Wahabi Yaman juga beberapa tulisan lain nya yang masih terdapat pada sejumlah blogspot di google. Termasuk Kitab Nasab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang pertama kali di ulas dalam sebuah artikel dari Irak oleh penulis yang tidak di ketahui atau Anonymous !
👉  Jadi, Imaduddin bin Sarman itu ada mengetahui tentang Kitab Nasab Asy-Syajarah Al-Mubarakah berawal dari tulisan yang ada terdapat dalam artikel tersebut
[Lihat di bawah pada gambar screenshot yang SAYA ambil dari tulisan artikel yang di maksud)

Ketika SAYA membaca dan mempelajari dari isi tulisan yang ada dalam buku milik Imaduddin yang di klaim sebagai "tesis, hasil karya penelitian ilmiah" SAYA teringat dan kembali membuka file yang dulu tersimpan di data dokumen Laptop SAYA tentang tulisan juga pernyataan serupa yang 1.000% sama isi nya. Setelah SAYA kembali buka dan di lihat ternyata memang benar, Imaduddin mengambil tulisan dari artikel yang SAYA maksud tersebut
🔥👉  [Lihat Tulisan Artikel nya, di gambar screenshot di bawah yang SAYA tampilkan]  💥

Tulisan dari artikel tersebut sudah SAYA miliki dan di simpan sejak tahun 2009 lalu, dan pernah SAYA gunakan 2x sebagai bukti dalam Debat Ilmiah dengan beberapa orang tokoh Wahabi di tahun 2012 dan 2013 lalu yang juga pernah sama menafikan, dan menolak kaum Ba'Alawi (waktu itu di Mesir dan Qatar)

Dalam artikel yang membahas pembatalan Nasab Ba'Alawi, ada beberapa judul. Dari semua ini penulis nya tidak di ketahui;

1. Membatalkan Silsilah Alawi, Raja Mohammed VI dari Maroko

2. Silsilah yang tidak di kenal dari garis Silsilah para Saadah Alawi di Yordania

3. Silsilah yang tidak diketahui asal usul nya dari Silsilah Saadah Alawi di Yaman

4. Silsilah yang tak di kenal atas Nasab Alawi di Hijaz, Suriah dan Teluk

5. Pemeriksaan dalam membatalkan kecurigaan dari Silsilah Ahlul Bayt

Dari artikel² yang SAYA temukan dulu beberapa tahun lalu, itu ternyata isi nya sama semua yaitu membatalkan dan menyerang Nasab/ Silsilah Bani Alawi di beberapa negeri dan hal tersebut dilakukan oleh kelompok penggugat dari kalangan Syi'ah yang ada di Irak

Awal pertama kali muncul nya sejumlah tulisan yang di muat dalam artikel di blogspot itu karena berawal dari permasalahan perebutan kekuasaan dan wewenang juga mengenai keributan Nasab yang terjadi di kalangan Syi'ah di Kirkuk, Erbil, Najaf, Baghdad, Tikrit dan di Haditha Al-Anbar yang dihubungkan dengan klaim kepada Hasan Al-Askari. Kaum Syi'ah di Irak ada pro dan kontra, sebagian dari mereka ada yang mengklaim diri sebagai Keturunan dari Bani Hasyim akan tetapi di lain pihak sebagian lagi dari sekte Syi'ah itu sendiri ada menolak dan menyerang hingga membatalkan Nasab Bani Hasyim dan Alawi yang mereka tidak setuju dan mencurigai nya. Sehingga terjadi lah konflik di antara sesama Syi'ah di Irak dalam Nasab ini. Sejumlah tulisan dalam artikel lalu muncul di internet dan tersebar luas, saling mengklaim diri dan kelompok nya. Suasana di Irak saat itu memanas di akibat kan ada nya ketegangan dari sekte Syi'ah dalam mempermasalahkan Nasab. Kelompok yang mendukung Bani Hasyim dan Alawi di serang habis² an oleh kelompok yang menolak dan yang tidak mengakui nya, akhir nya timbul lah perpecahan di kalangan mereka sendiri dan banyak tersebar berbagai fitnah²

Saat ini keributan masalah Nasab Alawi juga ada di ikuti dan dimunculkan oleh Imaduddin bin Sarman di Indonesia dengan hal yang sama pula melalui berbagai tulisan di media sosial yang dia bersama kawan² nya serta dukungan dari segelintir orang² terutama dari kalangan Wahabi yang sepenuh nya begitu senang dan mendukung atas isu tersebut, sama² ikut membantu menyebarkan luas di medsos. Kelakuan mereka tersebut sama dengan gerombolan Syi'ah di Irak ketika itu !

Dari 5 judul tulisan dalam artikel di Irak tersebut ada 1 yang di ambil lalu di copy paste/ di salin dalam buku oleh Imaduddin bin Sarman, yaitu artikel yang berjudul;
*" Silsilah yang tidak diketahui asal usul nya dari Silsilah Saadah Alawi di Yaman "*

Mengapa Imaduddin mengambil tulisan dari judul ini??........  Karena itu berisi mengenai Silsilah Alawi di Yaman.  Sebutan bagi para Habaib atau Habib dari Dzuriyyah Nabi Muhammad ﷺ  memang berasal dari Yaman, khusus di wilayah Tarim Hadhramaut. Maka Imaduddin bin Sarman mengambil nya lalu di salin lah dalam tulisan buku nya yang dia klaim sebagai "tesis" penelitian ilmiah
🔥👉  [Di bawah  dalam postingan ini, SAYA perlihatkan dari artikel tersebut] 👇
Tulisan dari Irak yang di muat pada artikel itu tertera 25 Juni 2009  pukul 12:50 malam hari.
Penulis nya tidak di ketahui, seseorang yang berasal dari sekte Syi'ah di Mesir

Penulis nya seseorang yang tidak di kenal atau Anonymous, seorang yang mengaku Orang Mesir yang tinggal di Irak dari sekte Syi'ah Ali

Perkataan Imaduddin serta klaim "tesis" nya itu 1.000% hasil menyalin copy paste dari artikel tersebut. Setelah SAYA telaah, ternyata kata² dan kalimat nya semua dari Imaduddin bin Sarman itu sama tidak berbeda dengan yang ada terdapat di isi artikel tersebut, buku "tesis" Imaduddin bin Sarman sama persis dengan isi tulisan dalam artikel yang di tulis orang Syi'ah Ali yang penulis nya tidak di kenal dari Irak ini

Pada inti nya, artikel tersebut mencatut nama Imam Sunni, Fakhruddin Ar-Razi rahimahullahu ta'ala yang di fitnah dalam tulisan di artikel tersebut telah menafikan membatalkan, tidak menyebutkan nama Ubaidillah. Dan Ahmad Al-Muhajir hanya memiliki 3 Putra saja;  yaitu [Muhammad, Ali dan Husein]. Dan juga ada mengutip beberapa nama Ulama ahli Nasab serta Kitab Nasab yang tidak ada menyebutkan Nama Ubaidillah sebagai Putra dari Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu.
Ibnu Inabah dalam Kitab Umdat Al-Thalib, Ibnu At-Taqtaqi di Kitab Al-Asili juga Ibnu Al-Ubaidili Kitab Al-Tadhkirah yang di catut dalam tulisan dari artikel tersebut. Di artikel itu juga memuat Keluarga Huseini An-Najafi yang menurut nya berkaitan dengan Ali bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu. Dalam tulisan di artikel itu disebutkan bahwa; Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu hijrah dari kota Baghdad ke Indonesia pada tahun 313 Hijriyah. Ini di ambil dari "catatan sejarah" klan Arab di kota Najaf - Irak dari sekte Syi'ah Ali

Penulis yang tidak di ketahui (Anonymous) ini juga mencantumkan sumber catatan tertua dari Al-Jundi [wafat tahun 730 Hijriyah] yang menurut nya hanya menulis kan nama Abdullah bin Ahmad, bukan Ubaidillah

Di tulisan artikel itu bersikeras dengan catatan yang tidak jelas "aneh" yang menyatakan bahwa Ahmad bin Isa radhiyallahu 'anhu bermigrasi dari Baghdad sebagai tempat tinggal nya menuju ke Indonesia,  bukan dari Basra ke Hadhramaut. Perjalanan hijrah nya Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu menurut tulisan artikel ini, Beliau melalui jalur laut dari kota Baghdad, kemudian sempat singgah di kota Basra beberapa hari untuk kembali menaiki kapal dengan jalur laut menuju Indonesia. Pernyataan yang tidak sesuai dan begitu sangat aneh. Sebab dari dahulu sampai detik ini, tidak pernah ada ditemukan data catatan sejarah mau pun peninggalan dan tidak ada nya Makam dari Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu yang terdapat di Indonesia !

Jika benar Ahmad bin Isa radhiyallahu 'anhu ke Indonesia dari kota Baghdad, lantas di mana kah Makam nya ???!!

Dalam tulisan artikel tersebut juga menyampaikan bahwa yang dahulu pernah ke Mekkah lalu bertemu dengan orang² Basra dari jama'ah haji Irak yang kemudian mereka ada bersaksi atas shahih, kebenaran dari Abdullah/ Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa dan pengakuan Nasab nya Ba'Alawi yang bersambung ke Nabi Muhammad ﷺ ini juga jelas sekali kesalahan besar dan kekeliruan fatal. Tidak pernah ada catatan sejarah bahwa yang melakukan pembuktian hal tersebut dilakukan oleh Ubaidillah. Menurut nya si penulis artikel,  bahwa Ubaidillah pernah melaksanakan ibadah haji ke Mekkah bersama orang² dari Hadhramaut dan di Mekkah bertemu dengan rombongan dari jama'ah haji asal Irak.  Dalam tulisan di artikel tersebut jelas banyak sekali Kedustaan, serta Penipuan Pembodohan yang dilakukan tidak sesuai dengan fakta kenyataan dalam sejarah

💥👉  Fakta catatan sejarah dan dari Kitab Nasab, yang sebenar nya; yaitu Imam Al-Hafizh Al-Mujtahid Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Jadid Al-Ba'Alawi rahimahullahu ta'ala yang sesungguh nya membuktikan atas kebenaran dari Nasab Ba'Alawi (Leluhur) nya itu. Beliau lah orang yang membuktikan dengan pergi dari Yaman menuju Irak atas permintaan dari para Ulama , Imam² saat itu di Yaman untuk membuktikan keshahihan Nasab Ba'Alawi Leluhur nya. Beliau lalu pergi ke Irak dan di Basra bertemu dengan 100 Orang Adil penduduk Irak yang akan menunaikan ibadah haji, kemudian mereka semua bersaksi atas kebenaran shahih nya Nasab Ba'Alawi sebagai bersambung kepada Nabi Muhammad ﷺ !!

Di Mekkah Al-Mukarramah lantas orang² Irak itu juga bersaksi atas keshahihan Nasab Ba'Alawi. Dari persaksian itu lah kemudian Nasab Ba'Alawi di Sah kan, di tetap kan, di Akui dinyatakan Benar (Shahih) sebagai Dzuriyyah Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ oleh para Ulama dan Imam² yang ada di Mekkah dan Yaman. Saat itu juga diperkuat oleh kesaksian orang² Yaman sendiri khusus nya yang dari Hadhramaut memberikan persaksian atas kebenaran Nasab Ba'Alawi sehingga hilang lah segala keraguan dan kecurigaan berubah menjadi cahaya penerang dalam kebenaran. Jadi bukan Ubaidillah yang berangkat haji ke Mekkah lalu bertemu dengan orang² Irak, namun Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Jadid yang berangkat dari Hadhramaut ke Irak dan bertemu dengan 100 Orang Adil yang akan menunaikan ibadah haji ketika itu. Di Mekkah yang bersaksi adalah 100 Orang Adil asal Irak tersebut di tambah dengan orang² jama'ah haji asal Hadhramaut Yaman. Jika meyakini, percaya atas isi tulisan dalam artikel tersebut maka ini jelas merupakan keanehan yang nampak sekali dan kesalahan, kekeliruan besar anggapan demikian sebab bertolak belakang dengan banyak sekali data catatan sejarah, manuskrip dan pembuktian dari para ahli sejarah dan nasab juga Ulama² para Imam bahwa sebelum nya hijrah, Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu pernah tinggal di kota Basra ~ Irak bukan Baghdad, tidak pernah ada pengakuan, catatan dan bukti serta peninggalan Ahmad Al-Muhajir bin Isa di Baghdad, namun itu bisa di ketahui di Basra dan di sana juga ada terdapat Makam dari Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa yang bernama Muhammad bin Ahmad Al-Muhajir. Begitu pun yang menyatakan persaksian di Mekkah Al-Mukarramah saat itu bukan lah Ubaidillah yang membuktikan. Ini jelas penyesatan dan menggiring opini publik dengan kedustaan

Dari isi tulisan artikel tersebut ada beberapa versi yang dicantumkan dalam masalah ini. Bahkan tertera oleh si penulis bahwa para jama'ah haji (saksi) dari Hadhramaut di kecam di Mekkah.  🔥👉 Tidak pernah ada Ubaidillah melakukan perjalanan ke Mekkah untuk membuktikan Nasab Ba'Alawi dan juga tidak pernah ada pengecaman apa pun di Mekkah terhadap jama'ah haji asal Hadhramaut mau pun Irak. Semua ini tidak lah sesuai dengan kenyataan dan yang terdapat pada Kitab² Nasab juga Sejarah yang ada serta atas pengakuan para Ulama dan Imam !

Tetap si penulis artikel itu bersikeras menolak, menafikan atas Nama Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu di anggap nya tidak pernah ada bukan anak dari Ahmad Al-Muhajir. Sehingga dalam keterangan di tulisan artikel tersebut, jelas menyatakan Tidak Sah, Tidak Benar, Tertolak, Batal Nasab Ba'Alawi dan tidak di akui nya Nama Abdullah atau Ubaidillah sebagai Putra (Anak) dari Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu

Ini lah juga yang di yakini hingga di percaya sampai ada di ambil copy paste di salin sepenuh nya oleh Imaduddin bin Sarman yang kemudian dia buku kan di klaim nya lah sebagai "tesis penelitian karya ilmiah" dan di beri judul berbeda tersendiri, akan tetapi semua isi pernyataan nya sama dengan tulisan yang ada terdapat dalam artikel tersebut. Imaduddin bin Sarman begitu sangat bersikeras, super ngeyel dan ngotot sekali, sama hal tak beda jauh dengan si penulis artikel yang isi tulisan nya di salin penuh oleh Imaduddin bin Sarman dalam buku "tesis" nya itu. Dilakukan oleh Imaduddin bin Sarman dalam menafikan, menyerang, membatalkan Nasab Ba'Alawi juga menolak Nama Ubaidillah

Ini sumber utama yang digunakan Imaduddin bin Sarman dalam menyerang Nasab Ba'Alawi , para Habaib di Indonesia dan menjelek² kan memfitnah, melecehkan negeri Yaman. Sumber nya buku "tesis" Imaduddin bin Sarman dari isi tulisan dalam artikel tersebut yang di tambah dengan sumber referensi diambil nya dari Kitab Nasab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang juga pertama berasal di ketahui oleh Imaduddin bin Sarman dari isi tulisan artikel tersebut. Imaduddin bin Sarman ada begitu meyakini Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai karya Imam Fakhruddin Ar-Razi dan di sebut nya Kitab abad ke- 6 juga berasal dari sumber tulisan artikel tersebut yang tidak jelas siapa penulis artikel itu  [Anonymous] !!!

Tesis Sampah dan Palsu .
Hasil menyalin copy paste
👉  [Silahkan lihat BUKTI, dari isi tulisan dalam lampiran screenshot di bawah]  yang sudah SAYA jelaskan di atas  sama dengan isi "tesis" Imaduddin bin Sarman  👇





















Menakar Keshahihan "Tesis" Imaduddin bin Sarman . . Benarkah Itu Merupakan Karya Ilmiah Hasil Penelitian ?!!


"TESIS" Imaduddin bin Sarman

Benarkah Asli ataukah Hasil menyalin copy paste (bukan karya penelitian ilmiah) ?!


✍🏻 Hanifah An-Nablusi Al-Mawardi

           (Repost 2023)

    dari Akun Facebook Pribadi SAYA lain nya;

  * Hanifah Ahsan An-Nablusi Al-Mawardi *


>> Tulisan yang pernah SAYA menyampaikan dalam postingan pada tahun 2023. Kembali di posting ulang di sini !


                  __________________________


SAYA "mengakui akan kehebatan dan hasil penelitian" Imaduddin bin Sarman dalam hal Nasab Ba'Alawi 🤭 yang di mana Imaduddin kemudian membuat sebuah tulisan yang di buku kan di klaim nya sebagai "tesis" isi nya tentang pembatalan Nasab Ba'Alawi dan juga menafikan Nama Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir radhiyallahu 'anhu


Memang di "akui sungguh hebat" Imaduddin bin Sarman ini karena dia sudah banyak sekali menghabiskan waktu nya hanya untuk mencari² berselancar di dunia maya (internet) di google untuk mendapatkan sejumlah informasi artikel dari orang lain yang tidak jelas sumber nya atau ANONYMOUS yang isi nya sama mengenai pembatalan Nasab Ba'Alawi juga penafian Nama Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu


Setelah SAYA baca keseluruhan dari buku itu salinan nya tersebut yang di klaim "tesis" oleh Imaduddin, buku yang 1.000% isi nya memang "penelitian" [penelitian dari google] 😁🤭

dari hasil copy paste yang di salin kembali oleh Imaduddin dalam bentuk buku yang lalu dia beri judul tersendiri. SAYA pelajari dan setelah SAYA mengecek nya ternyata ada terdapat 5 salinan copy paste yang dilakukan Imaduddin dari internet (google) yang dia ambil sepenuh nya atas isi beberapa artikel dalam blogspot


Dalam tulisan ini SAYA akan mengungkapkan salinan copy paste yang dilakukan Imaduddin bin Sarman dalam buku nya yang menyerang serta membatalkan, menafikan, menolak atas Nasab Ba'Alawi juga Nama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir radhiyallahu 'anhu


Sejak di awal SAYA membahas dalam menentang dan membantah klaim Imaduddin bin Sarman sejak tahun 2023 sudah beberapa kali SAYA ada menyampaikan, membongkar dan mengungkap bahwa tulisan Imaduddin itu adalah hasil copy paste menyalin dari sejumlah artikel yang ada di google, seperti dari artikel nya Murad Syukri seorang Murji'ah Yahudi dari Yordania, Abdullah Muhail Al-Mutairi seorang Wahabi Yahudi dari Najd, dari Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i yang seorang tokoh Takfiri Wahabi Yaman juga beberapa tulisan lain nya yang masih terdapat pada sejumlah blogspot di google. Termasuk Kitab Nasab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang pertama kali di ulas dalam sebuah artikel dari Irak oleh penulis yang tidak di ketahui atau Anonymous !

👉 Jadi, Imaduddin bin Sarman itu ada mengetahui tentang Kitab Nasab Asy-Syajarah Al-Mubarakah berawal dari tulisan yang ada terdapat dalam artikel tersebut

[Lihat di bawah pada gambar screenshot yang SAYA ambil dari tulisan artikel yang di maksud)


Ketika SAYA membaca dan mempelajari dari isi tulisan yang ada dalam buku milik Imaduddin yang di klaim sebagai "tesis, hasil karya penelitian ilmiah" SAYA teringat dan kembali membuka file yang dulu tersimpan di data dokumen Laptop SAYA tentang tulisan juga pernyataan serupa yang 1.000% sama isi nya. Setelah SAYA kembali buka dan di lihat ternyata memang benar, Imaduddin mengambil tulisan dari artikel yang SAYA maksud tersebut

🔥👉 [Lihat Tulisan Artikel nya, di gambar screenshot di bawah yang SAYA tampilkan] 💥


Tulisan dari artikel tersebut sudah SAYA miliki dan di simpan sejak tahun 2009 lalu, dan pernah SAYA gunakan 2x sebagai bukti dalam Debat Ilmiah dengan beberapa orang tokoh Wahabi di tahun 2012 dan 2013 lalu yang juga pernah sama menafikan, dan menolak kaum Ba'Alawi (waktu itu di Mesir dan Qatar)


Dalam artikel yang membahas pembatalan Nasab Ba'Alawi, ada beberapa judul. Dari semua ini penulis nya tidak di ketahui;


1. Membatalkan Silsilah Alawi, Raja Mohammed VI dari Maroko


2. Silsilah yang tidak di kenal dari garis Silsilah para Saadah Alawi di Yordania


3. Silsilah yang tidak diketahui asal usul nya dari Silsilah Saadah Alawi di Yaman


4. Silsilah yang tak di kenal atas Nasab Alawi di Hijaz, Suriah dan Teluk


5. Pemeriksaan dalam membatalkan kecurigaan dari Silsilah Ahlul Bayt


Dari artikel² yang SAYA temukan dulu beberapa tahun lalu, itu ternyata isi nya sama semua yaitu membatalkan dan menyerang Nasab/ Silsilah Bani Alawi di beberapa negeri dan hal tersebut dilakukan oleh kelompok penggugat dari kalangan Syi'ah yang ada di Irak


Awal pertama kali muncul nya sejumlah tulisan yang di muat dalam artikel di blogspot itu karena berawal dari permasalahan perebutan kekuasaan dan wewenang juga mengenai keributan Nasab yang terjadi di kalangan Syi'ah di Kirkuk, Erbil, Najaf, Baghdad, Tikrit dan di Haditha Al-Anbar yang dihubungkan dengan klaim kepada Hasan Al-Askari. Kaum Syi'ah di Irak ada pro dan kontra, sebagian dari mereka ada yang mengklaim diri sebagai Keturunan dari Bani Hasyim akan tetapi di lain pihak sebagian lagi dari sekte Syi'ah itu sendiri ada menolak dan menyerang hingga membatalkan Nasab Bani Hasyim dan Alawi yang mereka tidak setuju dan mencurigai nya. Sehingga terjadi lah konflik di antara sesama Syi'ah di Irak dalam Nasab ini. Sejumlah tulisan dalam artikel lalu muncul di internet dan tersebar luas, saling mengklaim diri dan kelompok nya. Suasana di Irak saat itu memanas di akibat kan ada nya ketegangan dari sekte Syi'ah dalam mempermasalahkan Nasab. Kelompok yang mendukung Bani Hasyim dan Alawi di serang habis² an oleh kelompok yang menolak dan yang tidak mengakui nya, akhir nya timbul lah perpecahan di kalangan mereka sendiri dan banyak tersebar berbagai fitnah²


Saat ini keributan masalah Nasab Alawi juga ada di ikuti dan dimunculkan oleh Imaduddin bin Sarman di Indonesia dengan hal yang sama pula melalui berbagai tulisan di media sosial yang dia bersama kawan² nya serta dukungan dari segelintir orang² terutama dari kalangan Wahabi yang sepenuh nya begitu senang dan mendukung atas isu tersebut, sama² ikut membantu menyebarkan luas di medsos. Kelakuan mereka tersebut sama dengan gerombolan Syi'ah di Irak ketika itu !


Dari 5 judul tulisan dalam artikel di Irak tersebut ada 1 yang di ambil lalu di copy paste/ di salin dalam buku oleh Imaduddin bin Sarman, yaitu artikel yang berjudul;

*" Silsilah yang tidak diketahui asal usul nya dari Silsilah Saadah Alawi di Yaman "*


Mengapa Imaduddin mengambil tulisan dari judul ini??........ Karena itu berisi mengenai Silsilah Alawi di Yaman. Sebutan bagi para Habaib atau Habib dari Dzuriyyah Nabi Muhammad ﷺ memang berasal dari Yaman, khusus di wilayah Tarim Hadhramaut. Maka Imaduddin bin Sarman mengambil nya lalu di salin lah dalam tulisan buku nya yang dia klaim sebagai "tesis" penelitian ilmiah

🔥👉 [Di bawah dalam postingan ini, SAYA perlihatkan dari artikel tersebut] 👇

Tulisan dari Irak yang di muat pada artikel itu tertera 25 Juni 2009 pukul 12:50 malam hari.

Penulis nya tidak di ketahui, seseorang yang berasal dari sekte Syi'ah di Mesir


Penulis nya seseorang yang tidak di kenal atau Anonymous, seorang yang mengaku Orang Mesir yang tinggal di Irak dari sekte Syi'ah Ali


Perkataan Imaduddin serta klaim "tesis" nya itu 1.000% hasil menyalin copy paste dari artikel tersebut. Setelah SAYA telaah, ternyata kata² dan kalimat nya semua dari Imaduddin bin Sarman itu sama tidak berbeda dengan yang ada terdapat di isi artikel tersebut, buku "tesis" Imaduddin bin Sarman sama persis dengan isi tulisan dalam artikel yang di tulis orang Syi'ah Ali yang penulis nya tidak di kenal dari Irak ini


Pada inti nya, artikel tersebut mencatut nama Imam Sunni, Fakhruddin Ar-Razi rahimahullahu ta'ala yang di fitnah dalam tulisan di artikel tersebut telah menafikan membatalkan, tidak menyebutkan nama Ubaidillah. Dan Ahmad Al-Muhajir hanya memiliki 3 Putra saja; yaitu [Muhammad, Ali dan Husein]. Dan juga ada mengutip beberapa nama Ulama ahli Nasab serta Kitab Nasab yang tidak ada menyebutkan Nama Ubaidillah sebagai Putra dari Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu.

Ibnu Inabah dalam Kitab Umdat Al-Thalib, Ibnu At-Taqtaqi di Kitab Al-Asili juga Ibnu Al-Ubaidili Kitab Al-Tadhkirah yang di catut dalam tulisan dari artikel tersebut. Di artikel itu juga memuat Keluarga Huseini An-Najafi yang menurut nya berkaitan dengan Ali bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu. Dalam tulisan di artikel itu disebutkan bahwa; Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu hijrah dari kota Baghdad ke Indonesia pada tahun 313 Hijriyah. Ini di ambil dari "catatan sejarah" klan Arab di kota Najaf - Irak dari sekte Syi'ah Ali


Penulis yang tidak di ketahui (Anonymous) ini juga mencantumkan sumber catatan tertua dari Al-Jundi [wafat tahun 730 Hijriyah] yang menurut nya hanya menulis kan nama Abdullah bin Ahmad, bukan Ubaidillah


Di tulisan artikel itu bersikeras dengan catatan yang tidak jelas "aneh" yang menyatakan bahwa Ahmad bin Isa radhiyallahu 'anhu bermigrasi dari Baghdad sebagai tempat tinggal nya menuju ke Indonesia, bukan dari Basra ke Hadhramaut. Perjalanan hijrah nya Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu menurut tulisan artikel ini, Beliau melalui jalur laut dari kota Baghdad, kemudian sempat singgah di kota Basra beberapa hari untuk kembali menaiki kapal dengan jalur laut menuju Indonesia. Pernyataan yang tidak sesuai dan begitu sangat aneh. Sebab dari dahulu sampai detik ini, tidak pernah ada ditemukan data catatan sejarah mau pun peninggalan dan tidak ada nya Makam dari Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu yang terdapat di Indonesia !


Jika benar Ahmad bin Isa radhiyallahu 'anhu ke Indonesia dari kota Baghdad, lantas di mana kah Makam nya ???!!


Dalam tulisan artikel tersebut juga menyampaikan bahwa yang dahulu pernah ke Mekkah lalu bertemu dengan orang² Basra dari jama'ah haji Irak yang kemudian mereka ada bersaksi atas shahih, kebenaran dari Abdullah/ Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa dan pengakuan Nasab nya Ba'Alawi yang bersambung ke Nabi Muhammad ﷺ ini juga jelas sekali kesalahan besar dan kekeliruan fatal. Tidak pernah ada catatan sejarah bahwa yang melakukan pembuktian hal tersebut dilakukan oleh Ubaidillah. Menurut nya si penulis artikel, bahwa Ubaidillah pernah melaksanakan ibadah haji ke Mekkah bersama orang² dari Hadhramaut dan di Mekkah bertemu dengan rombongan dari jama'ah haji asal Irak. Dalam tulisan di artikel tersebut jelas banyak sekali Kedustaan, serta Penipuan Pembodohan yang dilakukan tidak sesuai dengan fakta kenyataan dalam sejarah


💥👉 Fakta catatan sejarah dan dari Kitab Nasab, yang sebenar nya; yaitu Imam Al-Hafizh Al-Mujtahid Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Jadid Al-Ba'Alawi rahimahullahu ta'ala yang sesungguh nya membuktikan atas kebenaran dari Nasab Ba'Alawi (Leluhur) nya itu. Beliau lah orang yang membuktikan dengan pergi dari Yaman menuju Irak atas permintaan dari para Ulama , Imam² saat itu di Yaman untuk membuktikan keshahihan Nasab Ba'Alawi Leluhur nya. Beliau lalu pergi ke Irak dan di Basra bertemu dengan 100 Orang Adil penduduk Irak yang akan menunaikan ibadah haji, kemudian mereka semua bersaksi atas kebenaran shahih nya Nasab Ba'Alawi sebagai bersambung kepada Nabi Muhammad ﷺ !!


Di Mekkah Al-Mukarramah lantas orang² Irak itu juga bersaksi atas keshahihan Nasab Ba'Alawi. Dari persaksian itu lah kemudian Nasab Ba'Alawi di Sah kan, di tetap kan, di Akui dinyatakan Benar (Shahih) sebagai Dzuriyyah Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ oleh para Ulama dan Imam² yang ada di Mekkah dan Yaman. Saat itu juga diperkuat oleh kesaksian orang² Yaman sendiri khusus nya yang dari Hadhramaut memberikan persaksian atas kebenaran Nasab Ba'Alawi sehingga hilang lah segala keraguan dan kecurigaan berubah menjadi cahaya penerang dalam kebenaran. Jadi bukan Ubaidillah yang berangkat haji ke Mekkah lalu bertemu dengan orang² Irak, namun Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Jadid yang berangkat dari Hadhramaut ke Irak dan bertemu dengan 100 Orang Adil yang akan menunaikan ibadah haji ketika itu. Di Mekkah yang bersaksi adalah 100 Orang Adil asal Irak tersebut di tambah dengan orang² jama'ah haji asal Hadhramaut Yaman. Jika meyakini, percaya atas isi tulisan dalam artikel tersebut maka ini jelas merupakan keanehan yang nampak sekali dan kesalahan, kekeliruan besar anggapan demikian sebab bertolak belakang dengan banyak sekali data catatan sejarah, manuskrip dan pembuktian dari para ahli sejarah dan nasab juga Ulama² para Imam bahwa sebelum nya hijrah, Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu pernah tinggal di kota Basra ~ Irak bukan Baghdad, tidak pernah ada pengakuan, catatan dan bukti serta peninggalan Ahmad Al-Muhajir bin Isa di Baghdad, namun itu bisa di ketahui di Basra dan di sana juga ada terdapat Makam dari Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa yang bernama Muhammad bin Ahmad Al-Muhajir. Begitu pun yang menyatakan persaksian di Mekkah Al-Mukarramah saat itu bukan lah Ubaidillah yang membuktikan. Ini jelas penyesatan dan menggiring opini publik dengan kedustaan


Dari isi tulisan artikel tersebut ada beberapa versi yang dicantumkan dalam masalah ini. Bahkan tertera oleh si penulis bahwa para jama'ah haji (saksi) dari Hadhramaut di kecam di Mekkah. 🔥👉 Tidak pernah ada Ubaidillah melakukan perjalanan ke Mekkah untuk membuktikan Nasab Ba'Alawi dan juga tidak pernah ada pengecaman apa pun di Mekkah terhadap jama'ah haji asal Hadhramaut mau pun Irak. Semua ini tidak lah sesuai dengan kenyataan dan yang terdapat pada Kitab² Nasab juga Sejarah yang ada serta atas pengakuan para Ulama dan Imam !


Tetap si penulis artikel itu bersikeras menolak, menafikan atas Nama Ubaidillah sebagai Putra Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu di anggap nya tidak pernah ada bukan anak dari Ahmad Al-Muhajir. Sehingga dalam keterangan di tulisan artikel tersebut, jelas menyatakan Tidak Sah, Tidak Benar, Tertolak, Batal Nasab Ba'Alawi dan tidak di akui nya Nama Abdullah atau Ubaidillah sebagai Putra (Anak) dari Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa radhiyallahu 'anhu


Ini lah juga yang di yakini hingga di percaya sampai ada di ambil copy paste di salin sepenuh nya oleh Imaduddin bin Sarman yang kemudian dia buku kan di klaim nya lah sebagai "tesis penelitian karya ilmiah" dan di beri judul berbeda tersendiri, akan tetapi semua isi pernyataan nya sama dengan tulisan yang ada terdapat dalam artikel tersebut. Imaduddin bin Sarman begitu sangat bersikeras, super ngeyel dan ngotot sekali, sama hal tak beda jauh dengan si penulis artikel yang isi tulisan nya di salin penuh oleh Imaduddin bin Sarman dalam buku "tesis" nya itu. Dilakukan oleh Imaduddin bin Sarman dalam menafikan, menyerang, membatalkan Nasab Ba'Alawi juga menolak Nama Ubaidillah


Ini sumber utama yang digunakan Imaduddin bin Sarman dalam menyerang Nasab Ba'Alawi , para Habaib di Indonesia dan menjelek² kan memfitnah, melecehkan negeri Yaman. Sumber nya buku "tesis" Imaduddin bin Sarman dari isi tulisan dalam artikel tersebut yang di tambah dengan sumber referensi diambil nya dari Kitab Nasab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang juga pertama berasal di ketahui oleh Imaduddin bin Sarman dari isi tulisan artikel tersebut. Imaduddin bin Sarman ada begitu meyakini Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai karya Imam Fakhruddin Ar-Razi dan di sebut nya Kitab abad ke- 6 juga berasal dari sumber tulisan artikel tersebut yang tidak jelas siapa penulis artikel itu [Anonymous] !!!


Tesis Sampah dan Palsu .

Hasil menyalin copy paste

👉 [Silahkan lihat BUKTI, dari isi tulisan dalam lampiran screenshot di bawah] yang sudah SAYA jelaskan di atas sama dengan isi "tesis" Imaduddin bin Sarman 👇




Posting Komentar untuk "Dr Hanifah: "Tesis" Imad Bukan Karya Ilmiah Tapi Cuma Copy Paste Tulisan di Google, Ini Buktinya"