MENGAMBIL ILMU DARI ORANG YANG SANADNYA TERPUTUS (Membantah Imad bin Sarman)

 


Sabtu, 27 Juli 2024

Faktakini.info

MENGAMBIL ILMU DARI ORANG YANG SANADNYA TERPUTUS

Ibnu Taimiyyah terputus sanad ilmunya karena beliau memahami agama lebih bersandar pada muthola'ah, menelaah kitab dengan akal pikirannya sendiri sehingga pemahaman Ibnu Taimiyyah menyelisihi pemahaman Imam Mazhab yang empat.

Muhammad bin Abdul Wahhab yang memahami agama berlandaskan muthola’ah, menelaah kitabnya Ibnu Taimiyyah juga dengan sendirinya terputus sanad ilmunya. Terbukti apa yang dipahami oleh Muhammad bin Abdul Wahhab telah keluar (kharaja) dari apa yang dipahami oleh kaum muslim pada umumnya sehingga dikatakan pemahamannya termasuk pemahaman kaum khawarij. Khawarij adalah bentuk jamak (plural) dari kharij (bentuk isim fail) artinya yang keluar.

Begitu pula Al Albani terputus sanad ilmunya dikarenakan beliau mengikuti pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab, terbukti pemahaman Al Albani menyelisihi pemahaman Imam Mazhab mengenai peletakan tangan ketika sholat.

________________________

Pembahasan Menarik

Haji Imaduddin, Ia merupakan santri ahlus sunnah wal jama'ah an nahdliyah al asy'ariyah wal maturidiyah, alumni dari Pondok Pesantren Ashhabul Maimanah milik KH. Muhammad Syanwani bin Abdul Aziz justru memiliki pandangan berbeda mengenai nasab para habaib. Hal yang kami anggap fatal adalah pembatalan nasab baalawi dan pernyataannya yang menghukumi haram meyakini habaib baalawi sebagai Dzuriyah Rasulullah SAW. Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah.

Sejak kapan haji imaduddin belajar ilmu nasab? Main batal batalkan nasab orang, apa dia tidak sadar kalau dirinya telah bersimpangan dengan pandangan ulama sholeh terdahulu?

Itulah kenapa haji imad dan pengikutnya disebut sekte imadiyah, karena dia mempunyai pemahaman tersendiri menyesuaikan akal pikiran yang menyelisihi pemahaman jumhur ulama ahli nasab.

Yasin Al Kalidari, Inilah guru ghaib haji imaduddin dalam pembatalan nasab baalawi, yasin adalah pemilik puluhan situs di google yang berembel embelkan naqobah saadah. Dari tulisan yasin inilah yang di copy paste haji imad, semi plagiator. 

Mari kita bongkar pernyataan Haji Imaduddin: “Aku bukan tidak mengakui adanya dzuriyat Nabi Saw, aku hanya meneliti nasab orang yang mengaku-ngaku dzuriyat Nabi Saw dengan ilmu demi kesucian Nabi Saw. Penelitianku menghantarkan diriku kepada suatu pengetahuan bahwa nasabnya tidak tersambung kepada Nabi Saw. Tak perlu menuduh aku menebar fitnah sebab aku mengatakan yang sebenarnya, siapapun mereka yang mau berfikir rasional dan meneliti secara ilmiah akan sependapat dengan penelitianku. ”

Pernyataan ini tidak perlu dibantah, karena bagi haji imaduddin yang tidak sependapat dengannya sudah dipatahkan dengan kata berfikir rasional dan meneliti secara ilmiyah. Siapapun yang membantah tidak alan didengar olehnya, bisa jadi yang membantah pemahamannya dianggap tidak mau berfikir dan tidak mau meneliti. 

Jika saja kita mau berfikir dan meneliti bersama justru ucapan haji imad akan berbalik menyerang dirinya sendiri. Ya Allah... 

Mari kita bongkar sedikit saja mengenai mentornya haji imaduddin, yasin kalidar ini terkenal sangat kritis kepada keturunan Rasulullah SAW yang tidak sejalan dengan pemahamannya, hal mendasar yang membuat yasin tajassus terhadap nasab para tokoh sufisme karena kecemburuan sosial, ia menganggap semua ulama di dunia hanya mengajarkan doktrin sesat kepada umat, yasin menuduh bahwa para ulama hanyalah duniawiyah dan jauh dari ajaran allah dan rasulnya. Semua tanpa terkecuali. Boleh dicek disini https://m.ahewar.org/s.asp?aid=746081&r=0 sangat membagongkan jika ada orang banten yang percaya dan mengikuti pemikiran dari yasin kalidar ini.

Disitus tersebut yasin menjustifikasi bahwa Imam Bukhori adalah penipu, pembohong, dan dusta. Na'udzubillahi min dzalik... 

Menurut yasin (mentornya haji imad) : “Imam Al Bukhori adalah tokoh fiktif, penulis Shahih Al Bukhari tidak lain merupakan sekelompok musuh islam yang menulis dan mengarang hadits palsu selama 4 abad yang ada di negara mereka. Dicetak ribuan kitab, dan mereka termasuk di antara konspirasi rekayasa dan distorsi. Penipuan bertentangan dengan agama Islam sejati yang diwahyukan dalam Kitab Tuhan.” Allah Yahdih... 

Silahkan pelajari dan cari tau terlebih dahulu kepada siapa anda akan mengambil ilmu. Semoga kita semua dijauhkan dari pemahaman ngawur yang menciderai para ulama pendahulu kami yang sholeh sholeh, dan semoga kita semua diberi ilmu yang bermanfaat, sehingga mata rantai keilmuan kita tetap bersambung kepada Baginda Nabi SAW. 

________________________

Haji Imaduddin lebih percaya atas statementnya Yasin Kalidar ketimbang bantahan yang membenarkan keshahihan nasab baalawi. Jika anda belum tau inilah linknya https://tanzeehalawi.blogspot.com/2017/09/blog-post_1.html?m=1 dalam situs tersebut sangat persis dengan ucapan haji imad cs dalam menfitnah baalawi. Mulai dari kitab sezaman, jadid bin abdullah, dll. 

Terakhir yang paling menarik;

 1. Al Quthb As Syaikh Abdulqadir Al Jailani pada kenyataannya juga dibatalkan nasabnya oleh yasin kalidar (mentornya haji imad). 

 2. Muallif Maulid Al Barzanji As Sayyid Ja'far bin Hasan Al Barzanji. Nusantara banget kan?, tapi maaf sama mentornya haji imad dibatalkan nasabnya. 

 3. Al Allamah Shohibud Dalailul Khoirot As Sayyid Muhammad bin Sulaiman Al Jazuli, juga dibatalkan nasabnya. 

Kita kembalikan saja kepada ajakan Haji Imaduddin yang mengajak orang berfikir secara rasional dan meneliti secara ilmiyah.

Rasional yang model bagaimana. 

Ilmiyah yang model kayak bagaimana. 

Itu loh para Ulama yang menjadi thobaqoh silsilah keilmuan Ulama Nusantara dikritik dan dikatakan bohong, pemalsu, dan lain lain. (Kunjungi link ahewar). 

Lagian kenapa haji imad cuma membatalkan nasab baalawi saja ? 

Saya harap kedepan Al Haj Imaduddin membuat tesis lagi, usul judul “menakar keshahihan thoriqoh, maulid, dan amaliyah dari para pemalsu nasab di indonesia.” InsyaAllah dengan begitu orang akan tau bahwa Haji Imad adalah orang sejati yang benar2 meneliti. Tidak mempunyai tujuan kebencian pada suatu kelompok ataupun membuat fitnah.

Sangat menarik, kami tunggu pula kritikan haji marduddin terhadap syaikh abdulqodir al jailani yang sudah di teliti oleh yasin kalidar dan ditulis melalui situsnya. https://www.djelfa.info/vb/archive/index.php/t-1558161.html singkatnya; “abdulqadir adalah orang persi asli, tidak ditemukan kitab sezaman yang menulis nama abdulqadir. Masih dikitab sezaman, yahya azzahid yang diklaim sebagai datuk keduanya tidak memiliki putra bernama abdullah. Merujuk pada kitab zaman setelahnya ada nama abdullah bin yahya azzahid, namun anaknya abdullah yang bernama musa (janki dausat) bukanlah ayah abdulqadir, musa merupakan penduduk madinah, tidak pernah ke persia sama sekali, dan juga lahirnya di madinah, wafat di madinah pada umur kurang dari 20 tahun, belum menikah apalagi punya anak. Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah... Nasab Syaikh Abdulqodir Al Jailani juga memakai syuhroh wal istifadhoh, mulai dari wafatnya beliau sampai ditulis ulama ahli nasab (selain keluarganya) jaraknya antara 700-800 tahun. 

Bagaimana dengan anda semua, apakah gegara 'PENELITIAN ILMIYAH' keyakinan anda semua goyah ? 

Penutup, Indikator utama sanad ilmu (ilmu agama dalam semua bidang, termasuk ansab) bisa dikatakan PUTUS apabila menyelisihi pemahaman, pengetahuan, dan keyakinan para ulama sholeh terdahulu yang ia ambil melalui jalur sanad keilmuan.

Al Fatihah untuk semua guru-gurunya haji marduddin yang sudah mendahului kita semua, semoga diampuni dosa dosa mereka dan dibelas kasihi Allah Ta'ala. Al Fatihah.........














Posting Komentar untuk "MENGAMBIL ILMU DARI ORANG YANG SANADNYA TERPUTUS (Membantah Imad bin Sarman)"