Ceramah SARA dan Ujaran Kebencian, Panitia Acara Imad cs di Gresik diperiksa Polisi






Rabu, 7 Agustus 2024

Faktakini.info, Jakarta - Polisi akhirnya memanggil penyelenggara Pengajian dan Sholawatan Haul Mbah Abidhin dengan penceramah Imaduddin bin Sarman dan Billy Abbas. Itu setelah pengajian yang digelar di Desa Sidowungu, Menganti Gresik itu telah melanggar surat pernyataan yang telah disepakati bersama.

Informasi yang dihimpun, ada tiga orang panitia penyelenggaraan pengajian dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Hal itu setelah salah satu penceramah menyampaikan ujaran SARA dan ujaran kebencian yang seharusnya telah disepakati bersama tidak ada ceramah yang mengandung provokasi di lokasi kegiatan.

"Ya ada tiga orang kita periksa. Mereka semua adalah panitia penyelenggara kegiatan," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada detikJatim, Selasa (6/8/2024).

Aldhino menjelaskan mereka diperiksa lantaran melanggar surat penyataan yang telah disepakati bersama saat di kantor Kesbang Pemkab Gresik. Dalam pernyataan yang disepakati bersama, tidak ada ceramah yang mengandung unsur SARA.

"Penyelenggara pengajian telah melanggar kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat dan penyelenggara di Kantor Kesbang," tambahnya.

Saat ini, lanjut Aldhino, pihaknya masih melakukan pendalaman mengenai adanya ceramah yang mengandung SARA. Sebab, polisi akan bertindak sesuai dengan hasil kesepakatan yang digelar masyarakat dan panitia.

"Apabila dalam pelaksanaannya terjadi provokasi dan ceramah yang mengandung unsur sara dan mengandung provokatif akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ini merupakan kesepakatan masyarakat yang dilakukan di kantor Kesbangpol Pemkab Gresik. Kita hanya menindak lanjuti hasil kesepakatan yang sudah ditetapkan," jelas Aldhino.

Aldhino menegaskan polisi tidak melarang semua kegiatan keagamaan di Gresik. Namun jika kegiatan tersebut bisa menimbulkan konflik dan ujaran kebencian, maka polisi kepolisian harus menjaga situasi kondusif.

"Seluruh kegiatan keagamaan yang digelar masyarakat akan didukung oleh pihak kepolisian. Asalkan tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas," pungkasnya.

Sebelumnya, massa mengatasnamakan Aliansi Umat Islam Jatim menggelar demo di Desa Sidowungu, Menganti Gresik. Mereka menolak pengajian Imaduddin bin Sarman yang akan digelar di alun-alun Desa Sidowungu, Menganti.

Massa Aliansi Umat Islam Jatim tampak membentangkan sejumlah spanduk penolakan Imad bin Sarman yang bertuliskan 'Tolak Ceramah Imaduddin' dan 'Usir Imaduddin dari Jatim'. Tampak massa terus melantunkan sholawat.

Massa yang datang tampak terus merangsek hendak masuk ke salah satu gang menuju acara pengajian. Kericuhan juga sempat terjadi. Ini karena adanya saling lempar provokasi di antara massa dan panitia penyelenggara pengajian.

Sebelumnya, masyarakat Gresik telah menyatakan mereka tidak pernah menolak acara haul, sholawatan dan pengajian, namun yang mereka tolak adalah kedatangan Imad bin Sarman dan antek-anteknya yang selalu berupaya memecah belah umat Islam, Kyai dan Habaib 

Karena selama ini ceramah Imad dan kelompoknya hanya berisi hoax, fitnah, ujaran kebencian dan memprovokasi masyarakat untuk membenci dzurriyah Rasulullah SAW (Para Habaib).

Pihak aparat sendiri telah menegaskan, mereka sudah meminta kepada kelompok Imad agar ngaji dan sholawatan saja, jangan menyerang dan memfitnah nasabnya habaib.

Namun Imad dan kelompoknya ternyata tetap mbalelo. Isi ceramah Billy Abbas penuh dengan ujaran kebencian terhadap Habaib bahkan ia sempat mencaci maki Kapolres setempat sebagai pengecut.

Akhirnya aparat kepolisian naik ke panggung untuk mengingatkan akan tetapi masih tetap lanjut. 10 menit kemudian aparat koordinasi dengan tuan rumah dan ceramah rasis dan penuh hasutan terhadap Habaib itu dihentikan polisi. Abbas pun langsung ciut dan menghentikan ocehannya.

Foto: AKP Aldhino Prima Wirdhan 

Sumber: detik.com dan lainnya