Damai Lubis: Jokowi Kacang Lupa Kulit Tidak Anugerahi Megawati yang Membesarkannya
Ahad, 18 Agustus 2024
Faktakini.info
Jokowi Kacang Lupa Kulit Tidak Anugerahi Megawati yang Membesarkannya
Damai Hari Lubis
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di IKN pada 13 Agustus 2024 menyatakan, bahwa "Istana Kepresidenan yang ada di Jakarta dan Bogor berbau kolonial."
Atas statemennya, Jokowi patut dinyatakan pemimpin sombong, seolah dirinya lah yang melepaskan bangsa ini dari kolonialis, presiden lainnya tidak mampu hanya gegana dia pindahkan IKN dari Jakarta dan membangun Istana di IKN di Senajam Kaltim yang penuh misteri baik rencana dan anggaran yang tidak jelas (tidak mumpuni).
Dan pastinya, Alm. Soekarno, yang masih bertemu dengan bangsa kolonial Belanda serta berjuang mengusirnya dan hidup saat masa kolonialis Jepang, Presiden Soeharto, yang masih sempat mengusir Agresi Belanda yang ingin kembali menguasai NRI. Gus Dur, Megawati dan SBY semua tidak pernah menyatakan "tinggal di Istana serasa hidup di jaman kolonial." Kenapa Jokowi tidak sewa rumah mewah dan jauh dari nuansa kolonial, atau pinjam rumah salah seorang dari Para Sahabatnya di komplek DPR RI di Kali Bata ?
https://www.jpnn.com/news/10-tahun-menempati-istana-jakarta-bogor-jokowi-bilang-bau-kolonial
Dan "hebatnya" Jokowi selaku presiden RI. di akhir masa kepresidenannya, telah menganugerahkan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada para tokoh di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Tanda Jasa Medali Kepeloporan dan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma, kesemuanya itu dianugerahkan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Kemerdekaan RI.
Namun, anehnya Jokowi selaku Presiden RI. tidak menganugerahi Tanda Jasa dan atau Tanda Penghormatan kepada orang yang menjadikannya dua kali presiden dan nyata masih berpartisipasi kepada bangsa dan negara ini melalui sebuah partai besar.
Sehingga yang dibaca publik, entah mengapa, Jokowi seperti memiliki rasa dendam kesumat kepada mantan Presiden ke-5 RI. Apakah karena Megawati berpegang teguh kepada konstitusi, sehingga secara *TEGAS* menolak wacana presiden 3 (tiga) periode ?
Semestinya ada tokoh yang disegani oleh Jokowi seperti Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR RI. untuk menasehati Jokowi agar tidak lupa kacang kepada kulit
https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_anugerahkan_tanda_kehormatan_bagi_64_tokoh
Apapun alasan Jokowi, tidak tepat jika Jokowi melupakan historis seorang Megawati yang berjasa besar terhadap dirinya.
Karena nyatanya yang sudah meninggal pun diberikan Tanda Penghormatan, termasuk diantaranya, tanda jasa diberikan kepada "orang yang nyata-nyata punya problematika hukum" Airlangga Hartarto".
Jokowi sungguh berkepribadian *_TERLALU, TIDAK TAKUT DENGAN KARMA POLITIK YANG BISA SAJA MENDERANYA KELAK._*