Habib Sholeh Alhaddad, Pendakwah Yang Tak Kenal Lelah Di Pontianak Kalimantan Barat

 


Kamis, 8 Agustus 2024

Faktakini.info

*Pendakwah Yang Tak Kenal Lelah Di Pontianak Kalimantan Barat*

Beliau adalah Alhabib Sholeh Al-Haddad yang lebih sering di sapa masyarakat Pontianak dengan panggilan Habib Saleh, beliau Alhabib Sholeh merupakan putra dari pada Alhabib Alwi Bin Abu Bakar Alhaddad dan ibu beliau yang bernama Syarifah Muhsinah Binti Muhammad Al-Muhdhor. 

Alhabib Sholeh memiliki garis nasab yg sangat mulia yang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan keturunan yang ke 7 dari pada Alhabib Abdullah Bin Alwi Alhaddad(Shohibur Rotib), yang mana beliau adalah Alhabib Sholeh bin Alwi bin Abu Bakar bin Muhammad bin Abu Bakar bin Muhammad bin Ahmad bin Hasan bin Abdullah bin Alwi Al-Haddad(Shohibur Rotib).

-


Alhabib Sholeh Alhaddad lahir di kampung Nishob Syabwah Yaman pada tahun 1908, di kampung Nishob itu Alhabib Sholeh tumbuh sebagai anak-anak sambil terus di awasi di dalam belajar ilmu agama oleh orang tua dan famili beliau, dan tak lama setelah itu Alhabib Sholeh melanjutkan pelajaran agamanya di kota Tarim, di kota itu beliau belajar di Rubat Assyatiri atau yg lebih dikenal sekarang dengan Rubat Tarim yg mana saat itu masih dibawah asuhan Alhabib Abdullah Bin Umar Assyatiri, dan disana Alhabib Sholeh juga belajar kepada Masyaikh Tarim diantaranya Alhabib Muhammad bin Abdul Qodir Bin Thohir, Syekh Muhammad Ba’fadhol, Syekh Muhammad Bin Umar Al-Azabi dan masih banyak lagi.

-

Alhabib Sholeh memulai pengembaraannya dari Yaman menuju kota Pontianak pada sekitaran tahun 1928 Masehi yang mana umur beliau saat itu masih sekitar 20 tahunan.


Setibanya di Pontianak Alhabib Sholeh sempat tinggal sebentar di kampung Melayu Laut di kediaman Sayyid Shodiq Al Aydrus yang mana dia merupakan seorang Hadrami yang saat itu menjabat sebagai kapten Arab di Pontianak.

-

Selain berdakwah di kota Pontianak Alhabib Sholeh juga memiliki usaha dan diantara usaha beliau adalah berdagang dan juga berkebun dan itu semua beliau langsung turun sendiri, seperti di saat berkebun! ketika libur berdagang habib Sholeh turun sendiri ke kebun untuk menanam dan membersihkan tumbuhan liar yg ada disitu dan beliau sendiri juga yg mencangkul dan menggali di kebun itu. Apa yang dilakukan oleh Alhabib Sholeh itu merupakan contoh untuk kita agar tetap semangat dan giat di dalam bekerja mencari nafkah.

-


Salah satu penyebab yang membuat Alhabib Sholeh semakin giat di dalam berdakwah terjadi pada tahun 1950an yg mana di saat itu beliau mendapat ujian berupa sakit mata, yg mana sakit tersebut mendekati kebutaan. Akhirnya beliau Alhabib Sholeh berikhtiar untuk berobat mata akan tetapi dokter-dokter di Pontianak pada saat itu masih sangat terbatas di dalam dunia medis, akhirnya beliau berangkat ke Jakarta untuk ikhtiar berobat mata, disana beliau juga menyempatkan waktunya untuk bersilaturahmi kepada ulama-ulama. Beliau juga menyempatkan waktunya untuk ziarah silaturahmi sampai ke Jawa timur, di Jawa timur Alhabib Sholeh mengunjungi Alhabib Sholeh Alhamid tanggul di Jember dan di situ Alhabib Sholeh Alhaddad mendapatkan isyarat untuk menemui Alhabib Abu Bakar Bin Muhammad Asseggaf di Gresik. Alhabib Sholeh pun akhirnya menemui Alhabib Abu Bakar Asseggaf dan di saat itu Alhabib Sholeh sempat menceritakan tentang dirinya yg sedang tertimpa penyakit mata, akhirnya Alhabib Abu Bakar menceritakan kisah Alhabib Abdullah Bin Alwi Alhaddad(Shohibur Rotib) yg tak lain merupakan kakek Alhabib Sholeh, Alhabib Abu Bakar menceritakan bahwasanya kakek mu yaitu Alhabib Abdullah Alhaddad merupakan seorang yg buta akan tetapi memiliki kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah yg mana itu didapatkan salah satunya disebabkan kegigihan dan kesabaran Alhabib Abdullah Alhaddad di dalam berdakwah. Lalu Alhabib Abu Bakar mengisyaratkan kepada Alhabib Sholeh bahwa sakit mata yg di alaminya itu mengandung rahasia dan hikmah yg besar.


Akhirnya setelah kejadian itu Alhabib Sholeh langsung memilih pulang ke Pontianak tidak lagi kembali berobat mata di Jakarta, dan di Pontianak dengan kesabaran dan kegigihan beliau Alhabib Sholeh semakin semangat di dalam berdakwah bahkan sakit mata yg dialaminya itu tidak lagi di anggap masalah. Alhabib Sholeh bahkan juga sering mengisi kajian ke luar Pontianak seperti: Tanjung Saleh, Teluk pakedai, Mempawah, Peniraman, Anjungan.

-


Pada hari Kamis malam Jumat 28 Oktober 1982 Masehi Habib Sholeh wafat, sehari sebelum wafat tepatnya pada hari Rabu 27 Oktober Habib Sholeh masih sempat mengajar tafsir Al-Quran dan di pengajian itu Subhanallah nya beliau mengisahkan tentang sakratulmaut dan apa-apa yang terjadi setelah meninggal. Alhabib Sholeh wafat di usia 74 tahun dan di kebumikan di pemakaman Kampung Arab Pontianak.


Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari pada beliau dan orang-orang Sholeh semua. Amiiiin Ya Robbal Alamin.


Miqdad Muthohar Pontianak 29-Muharam-1446 Hijriyah

Posting Komentar untuk "Habib Sholeh Alhaddad, Pendakwah Yang Tak Kenal Lelah Di Pontianak Kalimantan Barat"