KH Luthfi Bashori: TIGA ORANG QURAISY TAK PERNAH BERBOHONG
Rabu, 28 Agustus 2024
Faktakini.info
TIGA ORANG QURAISY TAK PERNAH BERBOHONG
Luthfi Bashori
Menurut shahabat Abdullah bin Amr bin Al-ash, bahwa ada tiga orang Quraisy yang paling baik akhlaqnya, paling dahulu bebuat baik dan paling besar rasa malunya. Jika mereka mengajak kalian berbicara, maka ketiganya tidak akan pernah membohongi kalian, dan jika kalian mengajak mereka berbicara, maka ketiganya tidak akan pernah mengingkari pembicaraan kalian. Mereka bertiga itu adalah Sy. Abu Bakar, Sy. Abu Ubaidah bin Aljarrah dan Sy. Utsman bin Affan RA.
Pertama: Karakter akhlak Sy. Abu Bakar, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide yang cemerlang dalam keadaan genting, murah hati, penyabar, memiliki azimah(Keinginan kuat), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan (nasab) Arab dan berita-berita tentang mereka, sangat bertawakal kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya, bersifat wara` dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi allah, serta lembut dan ramah, semoga Allah meridhainya. akan diterangkan secara rinci hal-hal yang membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.
Kedua: Karakter Sy. Ubaidah bin Aljarrah, nama asli beliau adalah Amir bin Abdullah bin al-Jarrah al Fihri, kemudian terkenal dengan panggilan Abu Ubaidah Aljarrah, beliau seorang yang memiliki wajah yang berseri, tinggi semampai, kurus dan berjambang nipis. Beliau mudah akrab yakni pandai berkawan, tawadhu dan pemalu. Namun di saat yang genting beliau bagaikan singa. Beliau diibaratkan sebagai mata pedang yang cantik, berkilau, tajam dan runcing.
Salah seorang shahabat menerangkan tentang perwatakan Sy. Abu Ubaidah ini ; Tiga lelaki Quraisy yang paling berseri wajah, paling baik akhlak dan paling teguh sifat malunya; Jika mereka berkata kepadamu, mereka tidak berdusta. Jika kamu berkata kepada mereka, mereka tidak akan mendustakannya. Mereka adalah Abu Bakar, Uthman bin Affan dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Hal ini diperkatakan oleh Abdullah bin Umar.
Ketiga: Karakter akhlak Sy. Utsman bin Affan, beliau memiliki akhlak yang mulia, sangat pemalu, dermawan dan terhormat, mendahulukan kebutuhan keluarga dan familinya dengan memberikan perhiasan dunia yang fana. Mungkin beliau bermaksud untuk mendorong mereka agar lebih mendahulukan sesuatu yang kekal daripada sesuatu yang fana. Sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi was sallam terkadang beliau memberikan harta kepada suatu kaum dan tidak member kaum yang lain karena khawatir mereka akan dimasukkan oleh Allah ke dalam neraka. Sebagian kaum memprotes beliau karena perlakuan tersebut sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Khawarij terhadap Rasulullah shallallahu alaihi was sallam atas pembagian harta rampasan perang Hunain.
Imam Ahmad berkata, Telah mengatakan kepada kami Ismail bin Ibrahim ia berkata, telah mengatakan kepada kami Yunus yakni IbnuUbaid ia berkata, telah mengatakan kepadaku Atha bin Farrarakh Maula Qurasyiyin bahwa Utsman bin Affan menjual sebidang tanah kepada seseorang hanya saja orang itu terlambat menerimanya, ketika beliau bertemu dengannya beliau menanyakan sebabnya, Apa yang menyebabkan kamu terlambat menerima hartamu? Ia menjawab, Engkau telah menipuku! Setiap aku bertemu dengan seseorang ia menyesalkan pembelian tanah tersebut. Beliau berkata, Apa hanya itu yang membuatmu terlambat? Jawabnya, Benar. Beliau berkata, Kamu boleh pilih apakah kamu mau meminta uang itu kembali atau mengambil tanah.