Penjelasan Ucapan Ibnu Hajar "1 Syarif (Habaib) Jahil lebih mulia dari non Sayyid yang berilmu"
Sabtu, 31 Agustus 2024
Faktakini.info
Penjelasan Ucapan Ibnu Hajar "1 Syarif (Habaib) Jahil lebih mulia dari non Sayyid yang berilmu"
Imam Ibnu Hajar pernah di tanya tentang "Lebih Mulia manakah seorang Syarif (Habaib) yang tak berilmu (jahil) dari pada seorang Alim yg bukan dari kalangan Syarif (bukan habaib) ?
Beliau menjawab dgn tegas : " Lebih mulia seorang Syarif (habaib) walaupun dia jahil, karena Dzatiah nya sudah mulia ( karena keturunan Rasulullah Saw ) jadi dia tetap mulia walau seandainya gila. Beda dgn seorang alim yang bukan dari kalangan Syarif ( bukan habaib ) mereka tidak akan di sebut alim alim bila mereka sudah gila."
Jadi kita bisa mengambil kesimpulan : " Bahwa seburuk apa pun tingkah laku mereka ( para habaib ) atau mereka tidak berilmu,mereka tetap mulia karena di dalam tubuh mereka ada darah Rasulullah Saw mengalir di dalam tubuh mereka bahkan setingkat Imam Ibnu Hajar yang sudah tidak meragukan lagi keilmuanya saja sangat² memuliakan mereka.
Lantas pantaskah mereka pembenci para habaib itu memungkiri kemuliaan mereka, dan apakah keilmuan mereka sudah di atas keilmuan Imam Ibnu Hajar...?
*Ustadz Salman Al Farisi: Kalau di Kitab Maraqil Ubudiyyah ada ibarat begini :
وأفاد بعضهم ان من انتسب الى رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو من أولاد سيدنا الحسن او الحسين وهو غير عالم يفوق على غيره ممن يساويه في الرتبة بستين درجة وان العالم الذي لم ينسب اليه صلى الله عليه وسلم يفوق على غير العالم ممن انتسب اليه صلى الله عليه وسلم بستين درجة
Dalam konteks ini substansinya bukan mengunggulkan atau merendahkan salah satunya, tetapi lagi berbicara persoalan tawadhu'
Selain itu, tetap para Sayyid lebih unggul derajatnya dalam persoalan ilmu