[Video] Ahli Nasab di Mekkah: Pembatal Nasab Ba'alawi itu Bahlul Murokkab! (Dobel Goblok)
Kamis, 1 Agustus 2024
Faktakini.info, Jakarta - Bobroknya kliping Imadudin bin Sarman pembenci Habaib, makin terkuak hari demi hari. Para ahli nasab dan naqobah asyraf sedunia kompak tidak ada yang membenarkan pendapat pribadi Imad yang terlalu memaksakan hawa nafsu kebenciannya terhadap habaib demi untuk membatalkan nasab Habaib sebagai dzurriyah Rasulullah SAW.
Dalam sebuah Hadits:
فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Artinya: “Apabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu (Arab Badui) bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi saw menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (HR. Al-Bukhari).
Secara gamblang, makna hadits di atas mempertegas ketika peran-peran penting di tengah masyarakat diberikan pada sosok yang tidak memiliki kompetensi dan keahlian dalam memimpin, mengelola dan mengurus maka kehancuran pun akan datang.
Orang awam seperti Imad yang tidak memahami ilmu nasab, bahkan tidak pernah belajar ilmu nasab melainkan hanya modal copy paste dari blogspot di internet, pendapatnya terlalu kacau dan merasa paling benar sendiri. Padahal ilmu nasab sudah memiliki metode yang baku dan tinggal diikuti saja oleh orang awam termasuk Imad.
Terkini, saat dikunjungi oleh Gus Rumail Abbas di Mekkah, Saudi Arabia pada penghujung Juli 2024, Syarif Ibrahim Bin Manshur Al Amir Al Hasyimi Niqobat Al Asyrof di Hijaz Mekkah Madinah menegaskan nasab Habaib shohih tersambung ke Rasulullah SAW dan berkata, "Penetapan nasab lewat keberadaan Kitab Sezaman adalah kebodohan kuadrat alias Jahil Murokkab".
Beliau melanjutkan, "Orang-orang seperti ini (Sekte Imad bin Sarman) yang menetapkan nasab lewat kitab sezaman adalah orang-orang bodoh yang tidak paham tentang pondasi dan kaidah dalam ilmu nasab", tegasnya.
Begitu jawaban tegas Syarif Ibrahim atas pendapat Imad yang membuat-buat pertanyaan aneh yang tidak ada dalam kaidah ilmu nasab.
Sangat berkelas yang dilakukan Gus Rumail untuk seorang peneliti yang langsung terjun kelapangan melakukan eksplorasi data dan informasi dari sumbernya
Bukan seperti Imad bib Sarman yang duduk manis didepan laptop sambil buka-buka Blog untuk dicopas nya.
Imad sendiri dikenal selalu memproklamirkan diri sebagai cucu Sultan Maulana Hasanudin Banten dan Sunan Gunung Jati (Walisongo). Ini sama saja Imad mengaku-ngaku sebagai dzurriyah Rasul SAW karena Imad selalu menyebut Walisongo itu keturunan Nabi Muhammad SAW. Padahal ayah kandung Imad, Sarmana bin Arsa alias Sarman hanya orang biasa dan bukan cucu Sultan Banten.
Nasab Imad tidak diakui oleh Kesultanan Banten dan Rabithah Alawiyah, sehingga membuat Imad murka dan dendam pada Habaib dan Rabithah Alawiyah sehingga gencar menyerangnya.
Klik video: