Sejarah Kelahiran NU Ada Banyak Versi, Jangan Asal Tuduh "Pembelokan Sejarah"
Kamis, 5 September 2024
Faktakini.info
"Pembelokan Sejarah"
Istilah ini sekarang populer sekali. Dikit dikit setiap ada hal yang tidak sama dengan kabar yang populer langsung dituduh pembelokan sejarah.
Mari baca-baca kitab Tarikh. Sudah populer bahwa Nabi lahir 12 Rabiul Awal. Tapi coba anda buka kitab-kitab besar, akan dijumpai pendapat yang berbeda. Demikian pula tentang tanggal Isra', kebanyakan ulama sejarah menyebut 27 Rajab, kalau anda debat sama Salafi yang membidahkan Peringatan Isra' akan ditampilkan pendapat yang berbeda.
Dalam ilmu riwayat hadis, jika ada tambahan berita yang disampaikan oleh perawi terpercaya maka tidak masalah. Akan anda jumpai di kitab-kitab istilah:
زيادة الثقة مقبولة
"Penambahan dari perawi terpercaya dapat diterima".
Coba sekali-kali matan atau redaksi hadis dikumpulkan, akan dijumpai penambahan kata atau kalimat. Semua diterima. Kecuali jika yang menambahkan tersebut adalah perawi daif.
To the point. Sejarah NU ada banyak versi. Kisah yang populer dari para kiai Jombang. Kita terima semuanya. Ada lagi dari keluarga KH Ridwan Abdullah, ditulis secara akademis oleh Cak Holil Ahoo dan dibimbing oleh KH Prof Imam Ghazali Said . Ada lagi sejarah versi keluarga KH Hasan Gipo. Bagi saya justru menjadi kekayaan sejarah.
Demikian pula apa yang disampaikan oleh Maulana Habib Lutfi. Untuk soal sejarah Thariqah sebagian yang beliau sebutkan ada di manuskrip Gus Nanal Ainal Fauz di gambar bawah. Demikian pula soal sejarah NU yang beliau sampaikan.
Intinya jangan langsung vonis pemalsuan atau pembelokan sejarah. Diuji dulu, diseminarkan, harus siap dikritik dan pada akhirnya diterima ataukah ditelan masa.
Sedikit keresahan saya di perdebatan organisasi thariqah. Maqam ini mestinya lebih tinggi derajatnya dari maqam syariat. Tapi akhir-akhir ini kita semakin sulit mencari teladan untuk diikuti di dunia thariqah. Terlebih akan menjadi bahan serangan bagi mereka yang anti pada thariqah.