Kliping Imad penuh kedengkian dan tidak ilmiah, dan batalkan nasab semua sa'adah termasuk walisongo

 



Rabu, 2 Oktober 2024

Faktakini.info

Kepada para bapak Professor serta para bapak Kiayi Pendukung dan Pembela Imaduddin , saya sarankan untuk meneliti sendiri Nasab Al-Ba'alawin dengan metode penelitian yang benar dan dengan logika orang waras. 

Silahkan baca kitab Asy-Syajarah Al-Mubarokah dengan  cermat dan sampai tuntas, sehingga:

Bapak-bapak Professor dan bapak-bapak Kiayi bisa mengetahui bahwa:

Tesis Imaduddin sangat tidak layak disebut sebagai  tesis karya kajian ilmiah. Bahkan lebih tepat disebut Tesis Kedengkian dan Kebencian. 

Karena, kalau mengikuti pola pikir dan Tesis Imaduddin tersebut, maka:

Nasab para Ulama dan Wali Allah dari keturunan Sayidina Hasan dan Sayidina Husain semuanya rungkad, di antaranya Nasab  Ulama dan Wali Allah di bawah ini:

1. Nasab Syech Abdul Qadir Al-Jailani (470H~561H) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Yahya Az-Zahid juga tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah terkonfirmasi sebagai putra Muhammad bin Dawud (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalamKitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:11.

2. Nasab para Ulama Ahli Hadits Marga Al-Ghumari (Maroko)  juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Ahmad bin Daud bin Maulana Idris bin Idris Al-Akbar tidak  terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra  Dawud bin Idris bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

3. Nasab para Raja Maroko juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Qasim bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyah tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad An-Nafsu Zakiyah (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:4.

4. Nasab Sayid Ahmad At-Tijani (Imam Thariqah At-Tijaniyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Ahmad bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyyah tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyah (Pencantol Nasab).Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 4.

5. Nasab Sayid Abul Hasan Asy-Syadzili (Imam Thariqah Asy-Syadziliyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau  Muhammad tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai  putra Al-Hasan As-Sibthi (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 3.

6. Nasab Sayid Ahmad bin Idris bin Idris Imam Thariqah Al-Idrisiyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Haidarah bin Muhammad bin Idris tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

7. Nasab Sayid Syaikh Muhammad Ali As-Sanusi (Imam Thariqah As-Sanusiyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau  Ali bin Umar bin Idris tidak terkonfirmasi dalam kitab  kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra  Umar bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

8. Nasab Marga Al-Hasni dan Al-Masyhur Al-Hasni juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Ahmad bin Muhammad bin Idris bin Idris tidak terkonfirmasi dalam kitab  kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai  putra Muhammad bin Idris bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

9. Nasab para Raja Yordan juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Sulaiman tidak terkonfirmasi (tidak tercatat) dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra  Ali bin Abdullah Al- Akbar (Pencantol Nasab).  Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 7.

10. Nasab Marga Basyaiban Al-Idrisi juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Abdullah bin Umar  tidak terkonfirmasi dalam kitab kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Umar bin Maula Idris Al-Asghar (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

11. Nasab Mufti Yaman Syech Syamsuddin Syarafuddin Al-Houthy keturunan Husain Al-Rassi juga rungkad. Karena datuk beliau Husain Al-Rassi yang bernama Ismail bin Ibrahim bin Hasan Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib tidak juga terkonfirmasi (tidak tercatat) dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Ibrahim bin Hasan Al-Mutsanna. (Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 4).

Masih banyak lagi Marga yang terputus nasab mereka sebagai dzurriyah Rasul, karena nama Datuk mereka tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang menjadi rujukan KH.Imaduddin Utsman.

Dengan hanya menolak Keabsahan Nasab Bani Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir saja, maka: Imaduddin Utsman sedang membuktikan bahwa dirinya adalah seorang pecundang yang sedang  memperlihatkan dengan terang-terangan rasa dengki dan benci kepada para Habaib dzurriyah Imam Ubaidillah yang selama ini terpendam dalam hatinya.

Karena itulah, Rabithah Alawiyah tidak perlu menanggapi permintaan si Pecundang Imaduddin.

Kepada anda pendukung Imaduddin, silahkan puaskan hati anda dan silahkan habiskan umur anda untuk menebar fitnah dan kebencian kepada kaum Al-Baalawi sampai ajal menjemput anda.

Saya yakin kelak anda sebagai penuduh dan jutaan Keturunan Al-Baalawi baik dari kalangan Ulama dan kalangan Awamnya sebagai tertuduh kelak pasti dipertemukan oleh Allah dan dihadapkan pada persidangan-Nya (Persidangan Allah) Yang Maha Adil.

Apa jawaban anda, jika Allah bertanya dari mana engkau tahu, kalau mereka ini keturunan Yahudi dan pemalsu Nasab?

Apa anda jawab: 

Oh Allah, hamba tahu dari Imaduddin Al-Bantani.

Atau Oh Allah, hamba tahu dari hasil tes DNA.

Ingat Vidio dari semua komentar anda melalui tulisan dan ucapan kelak Allah putar di hadapan anda.

(Abubakar bin Hasan Alaydrus)