RIVALITAS RANGERS VS CELTIC, KETIKA PERBEDAAN POLITIK DAN AGAMA BERTEMU DI LAPANGAN

 



Rabu, 23 Oktober 2024

Faktakini.info

Hideyoshi Kurosawa

💥 KETIKA PERBEDAAN POLITIK DAN AGAMA BERTEMU DI LAPANGAN. 

Persaingan antara Glasgow Rangers dan Celtic, yang dikenal sebagai Old Firm Derby, jauh melampaui sekadar pertandingan sepak bola. Ini adalah arena di mana politik, agama, dan identitas budaya bertarung di bawah sorotan lampu stadion. 

Rangers, klub yang identik dengan komunitas Protestan dan pendukung Unionisme, mewakili nilai-nilai loyalitas terhadap Kerajaan Inggris dan persatuan dengan Britania Raya.

Sementara itu, Celtic, dengan akar yang kuat di kalangan Katolik Irlandia, menjadi simbol perjuangan melawan penindasan dan kebanggaan akan nasionalisme Irlandia. 

Setiap pertemuan mereka di lapangan memancarkan ketegangan yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang konflik sosial dan politik di Skotlandia.

Rangers adalah lambang dari kelompok yang mendukung stabilitas dan tradisi yang dipegang erat oleh mereka yang setia kepada monarki Inggris. Warna biru mereka menjadi simbol dari semangat Unionis yang ingin mempertahankan persatuan dengan Inggris, sebuah prinsip yang mendalam di kalangan Protestan. 

Di sisi lain, Celtic muncul dari komunitas Katolik yang dulu mengalami diskriminasi dan marginalisasi. Bagi mereka, klub ini adalah cerminan dari kebangkitan identitas Katolik dan Irlandia, sebuah perjuangan untuk mengukuhkan tempat mereka dalam masyarakat yang didominasi oleh Protestan.

Namun, lebih dari perbedaan agama, rivalitas ini mencerminkan ketegangan politik yang mengakar kuat di masyarakat. Rangers dan pendukungnya melihat pertandingan sebagai kesempatan untuk menegaskan kebanggaan mereka terhadap Inggris dan warisan Protestan, sementara Celtic membawa semangat perlawanan yang mendukung republik Irlandia dan kebebasan dari cengkeraman kolonialisme Inggris. 

Di setiap derby, lagu-lagu yang dinyanyikan, bendera yang dikibarkan, dan suasana yang menggema mengandung narasi yang lebih dalam daripada sekadar kompetisi olahraga.

Old Firm Derby bukan hanya tentang gol dan kemenangan, tetapi tentang identitas. Di satu sisi, ada mereka yang merasa terhubung dengan tradisi Protestan dan persatuan Inggris; di sisi lain, ada mereka yang memegang teguh kebanggaan Katolik dan nasionalisme Irlandia. Setiap pertandingan adalah babak baru dalam cerita yang tidak pernah usai, di mana politik, agama, dan sejarah bertabrakan dalam drama sepak bola yang menggetarkan hati dan pikiran setiap orang yang menyaksikannya.