Memahami sikap politik H-RS

 



Jum'at, 29 November 2024

Faktakini.info

*Memahami sikap politik H-RS* 

Bismillah... 


*H-RS bisa dianggap sebagai pihak yang paling dirugikan dengan perpecahan politik yang melanda Ummat saat ini*, ketika Anies berseberangan dengan PKS, ketika Anies berbeda dengan FPI, ketika Ummat berbeda dengan FPI, dan sebagainya. 


Saat Ummat terpecah belah, PDIP semakin menancapkan kukunya di Jakarta, dan Dedi Mulyadi semakin dominan di Jawa Barat. Mungkin orang bilang, "Ini semua gara-gara PKS sih..!" *Tapi ingat, PKS adalah entitas politik Islam terakhir yang masih ada*. Kalau Anda menghukum PKS, berarti Anda telah "membunuh kesempatan terakhir" yang kita miliki. 


Cobalah melihat pada kebesaran hati H-RS ketika tetap mendukung pilihan PKS di Jakarta, meskipun pilihan itu terasa sangat pahit. Beliau tidak berpijak pada "like or dislike", tetapi melihat kemaslahatan Ummat secara keseluruhan. 


Betapa tidak, akibat pilihan itu, para "politisi media" menyebut H-RS sudah rujuk dengan Mulyono. Sampai ada yang mengatakan, bagaimana nanti kalau saat kampanye FPI satu panggung dengan Mulyono..? Ini adalah ledekan-ledekan getir dari mereka yang tidak paham. 


SATU HAL misalnya, ada sebagian orang yang ikut-ikutan "menghukum PKS", dengan alasan tidak memberi tiket kepada Anies untuk maju Pilkada Jakarta. Tetapi di sisi lain, orang seperti itu tidak mendukung Anies saat Pilpres 2024 lalu. Ini kan aneh. 


Sekalipun sangat pahit, *H-RS tetap mendukung pilihan PKS di Jakarta, karena itu dianggap sebagai "madhorot nya paling ringan"*. 


Bila mendukung Pongrekun, jelas dia bukan Muslim. Bila mendukung paslon PDIP, semua orang sudah tahu bagaimana tipikal politik PDIP kepada Islam. Bila harus golput (gercos), tetap saja pemilih golput akan hidup di bawah pemimpin terpilih. Apa kalau golput bisa ada keringanan lepas dari kontrol rezim yang berkuasa ? Nothing. 


Misalnya ya, potensi kerugian bersama PRANO 35%, bersama Pongrekun 34%, sedang bersama RK-Sus 31%. Secara politik Islami, tetap harus memilih yang paling kecil madhorot nya, meskipun ketiga pilihan hampir seimbang potensi madhorot nya. 


Dua poin kami catat dari *sikap politik H-RS dalam konteks Pilkada serentak* saat ini : 


*a. Jangan memusuhi PKS, jangan membenci PKS, jangan bernafsu ingin menenggelamkan PKS* (karena ia adalah satu-satunya wadah politik Islam yang masih eksis dan tersisa).


*b. Bila ada sekian pilihan* yang sama-sama madhorot nya, *carilah madhorot nya yang paling kecil* dari semua pilihan. 


Sikap seperti ini sangat luar biasa, meskpun secara materi, secara jabatan, atau secara akses politik, H-RS tidak mendapat keuntungan dari mendukung PKS. 


Dan saya anggap hal *itu merupakan SIKAP POLITIK sejati, yang berkhidmat untuk kemaslahatan Islam wal Muslimin*. 


Demikian, semoga bermanfaat. Amiin ya Rabbal 'alamiin. 


One day after Pilkada 


📝 *Sam Waskito*