Teladan Dari Habib Hasan Baharun, Pendiri Pondok Dalwa

 



Kamis, 19 Desember 2024

Faktakini.info

Teladan Dari Habib Hasan Baharun, Pendiri Pondok Dalwa

Manusia memerlukan energi tambahan dan teladan untuk menjadi penyemangat hidup. Sejak Allah memberi amanat pesantren di kawasan Suramadu, saya letakkan 3 sosok Kiai dan Habib untuk saya ikuti jejak kesalehannya. Foto Kiai Yahya Shabrowi, Malang, yang selalu ngimami salat berjamaah 5 waktu dengan para santri. Foto Kiai-kiai Ploso bersama Kiai Idris Lirboyo untuk selalu saya ingat keistikamahan mengaji untuk santri. 

Seperti halnya manusia pada umumnya saya juga memiliki sifat kendor semangat, menurun gairah pengabdian. Tapi sejak dulu saya mendengar kisah kegigihan Habib Hasan Baharun, pendiri Dalwa Bangil, maka saya letakkan pula foto beliau bersama kakek dan paman kami saat di Malang. Alhamdulillah beberapa hari lalu saya berjumpa dengan putra-putra Habib Hasan, ada Sayidi Al Habib Zein dan Al Habib Doktor Segaf. Ada banyak daya charger yang masuk ke hati saya dalam merintis pesantren.

Di antaranya yang disampaikan oleh Habib Segaf bahwa harta yang dimiliki oleh ayahnya adalah untuk Pesantren. Hingga 3 hari menjelang wafat, putra-putri beliau dipanggil untuk diberi tahu bahwa Habib Hasan tidak akan meninggalkan warisan untuk ahli warisnya tapi diwakafkan semua untuk Pesantren Dalwa. Habib Segaf bertanya: "Adakah di antara kita yang mampu seperti itu?". Seketika saya ingat pada sosok Sayidina Abu Bakar. Kala itu Nabi mengajak para Sahabat untuk infak di jalan Allah. Sayidina Umar mendermakan separuh hartanya. Dengan cara itu beliau merasa bisa mengalahkan Sahabat Abu Bakar. Namun dugaan beliau salah:

ﻭﺃﺗﻰ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺑﻜﻞ ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻩ، ﻓﻘﺎﻝ: «ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻣﺎ ﺃﺑﻘﻴﺖ ﻷﻫﻠﻚ؟» ﻗﺎﻝ: ﺃﺑﻘﻴﺖ ﻟﻬﻢ اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻗﻠﺖ: ﻻ ﺃﺳﺒﻘﻪ ﺇﻟﻰ ﺷﻲء ﺃﺑﺪا

Abu Bakar membawa semua yang dimiliki. Nabi bertanya: "Wahai Abu Bakar, berapa yang kau sisakan untuk keluargamu?" Abu Bakar menjawab: "Aku sisakan Allah dan Rasul-nya untuk keluargaku (seluruh hartanya diberikan untuk jalan Allah)". Umar berkata: "Aku tak pernah bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya" (HR Tirmidzi)

Habib Hasan bukannya sosok yang tega terhadap putra-putrinya sehingga tidak memberi warisan, namun karena merasa telah berhasil mengantarkan putra-putri yang saleh dan salehah, sehingga yakin dengan keberadaan 2 ayat Al-Qur'an berikut:

 ۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ

"...  dan Dia mengurusi (mencukupi) orang-orang yang saleh. [Araf: 196]

أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ

"... bahwasanya bumi ini diwariskan oleh hamba-hamba-Ku yang saleh." [Anbiya: 105]

Siapa yang dimaksud Saleh? Para ulama Fikih, termasuk Al-Ghazali yang dikutip oleh Habib Segaf, menjelaskan:

الصالحون هم القائمون بحقوق الله وحقوق الأدميين

"Saleh adalah orang yang memenuhi kewajibannya kepada Allah dan sesama manusia"

• Foto Silaturahmi Para Pengasuh Pondok Dalwa ke Pesantren Raudlatul Ulum Ganjaran Gondanglegi Malang, salah satu pesantren yang pernah dikunjungi oleh Habib Hasan sekitar awal 1970an, bersama Nyai Mamnunah, nenek kami yang sudah berusia lebih dari 100 tahun.