[Video] Hb Umar & Warga Natar Geram! Berniat Mengadu, Korban Salah Obyek Eksekusi Tak Ditemui Satu Pun Anggota DPRD Lampung
Sabtu, 11 Januari 2025
Faktakini.info
*Habib Umar Assegaf Dan Warga Natar Geram.Berniat Mengadu,Korban Salah Obyek Eksekusi Datangi Gedung DPRD Lampung Namun Tak Satupun Anggota Dewan Yang Dapat Menemui*
Bandar Lampung 10-01-2025–
Lebih dari 50 warga Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, mendatangi Gedung DPRD Provinsi Lampung untuk mengadukan dugaan eksekusi ilegal terkait konflik agraria antara PTPN 1 Regional 7 dan warga desa. Namun, kedatangan mereka yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB harus berakhir dengan kekecewaan mendalam lantaran tidak satu pun anggota DPRD yang bersedia menemui mereka.
Sebelumnya, pada 8 Januari 2025, warga telah mengirimkan surat permohonan audiensi ke Sekretariat DPRD. Dalam surat tersebut, mereka mencantumkan waktu audiensi pada hari, Jumat, 10 Januari 2025, pukul 13.00 WIB, dan dalam isi surat tertulis jelas kalimat "Penting dan Urgen." Namun, hingga waktu yang tertera dalam surat, tidak ada pemberitahuan atau tanggapan dari pihak DPRD.
“Beberapa hari yang lalu, kami mengirimkan surat permohonan audiensi, karena kami menganggap ini penting dan urgen. Dalam isi surat kami cantumkan hari, tanggal, waktu, yaitu hari ini, Jumat, 10 Januari 2025, jam 1 siang. Sampai saat ini tidak ada pemberitahuan apa pun dari pihak DPRD. Jadi, sebagai masyarakat awam, kami menganggap permohonan kami diterima oleh DPRD. Namun kenyataannya, hari ini tidak ada satu pun anggota Dewan yang dapat menemui kami. Kami sangat kecewa! Bila hari ini Dewan belum bisa menemui kami, harusnya pihak DPRD menghubungi nomor HP yang tertera dalam surat permohonan kami, jadi kami tidak datang ke sini hari ini!” ujar para warga dengan nada kecewa.
Upaya warga untuk bertemu anggota dewan tidak berhenti sampai di situ. Ketika dikonfirmasi, seorang staf Sekretariat DPRD bagian Umum menyampaikan akan menghubungi Ajudan Dewan untuk meminta petunjuk. Pada pukul 14.30 WIB, Reza, Ajudan Dewan, menjelaskan, “Komisi 1 sedang tidak ada. Kalau pun ada menerima, itu pun bukan anggota. Saya juga sedang mencari siapa yang bisa menerima. Kalau untuk dialog, kami belum bisa.”
Mendapatkan jawaban tersebut, warga memilih untuk tetap menunggu di luar gedung DPRD. Pada pukul 16.00 WIB, staf Sekretariat menyampaikan permintaan maaf melalui pesan WhatsApp kepada perwakilan warga. Pesan tersebut berbunyi, “Izin Pak Efendi, tadi staf fraksi dari PKS atas nama Iqbal komunikasi katanya segera mereka akan buat jadwal audiensi dengan Pak Ade dari pihak Dewan dan dari pihak Bapak. Sampaikan permintaan kami dari pihak sekretariat DPRD, tidak ada niat untuk mempersulit atau karena tidak memiliki nurani, tapi menjalankan sesuai SOP. Semoga Bapak dan tim diberi keselamatan dunia dan akhirat.”
Namun, warga masih merasa tidak puas karena belum ada satu pun anggota DPRD yang menemui mereka. Hingga pukul 17.30 WIB, warga tetap bertahan di teras Gedung DPRD, ditemani para aktivis kemanusiaan dan sejumlah jurnalis yang meliput peristiwa tersebut.
Setelah wawancara dengan awak media, sekira pukul 18.00 WIB, para warga pun pulang dengan membawa perasaan yang gundah gulana.
Kekecewaan mendalam terpancar dari wajah para warga yang telah berjuang menyampaikan aspirasi mereka. Mereka berharap adanya perhatian lebih dari pihak DPRD terhadap persoalan ini, yang mereka nilai sangat mendesak dan menyangkut hak dasar sebagai warga negara.
Kekecewaan jg disampaikan oleh Habib Umar Assegaf (Pimpinan Ponpes Daarussegaf Pringsewu Lampung) Aktivis Peduli Kemanusiaan Lampung.Habib mengatakan dan meminta agar kami ditemui jangan biarkan rakyat dipaksa dipaksa dipaksa untuk terus terusan susah,kami ini kayaknya dipaksa buat jadi susah kan lucu yang seharusnya disejahterakan malah mau disusahkan, buat bikin rumah ini kita ngumpulin 1000 2000 betul enggak bu.. betul...jawab ibu" warga Natar,bahkan kami enggak beli beras,,buat beli semen, tiba-tiba digusur halo, halo, halo, dan yang lebih menyedihkan buat kami enggak ada solusinya sama sekali digusur tanpa ada solusi.
gak ada enggak ada ganti rugi ,,apapun.
Apalagi salah apalagi gk jelas , ada katanya digisur Deda Sidosari .Tapi ternyata yang digusur Desa Natar.
Maka kami minta kepada bapak bapak yang ada di DPRD Provinsi Lampung kemudian yang sekarang menjabat sebagai Gubernur siapapun anda.
Ayo dong cek ke lokasi, lihat ke lokasi minimal terima kami dulu biar kami bisa ceritakan kronologi kejadian keadaan yang ada di Desa Natar agar kami bisa ceritakan dengan gamblang dipelajari dengan jelas karena sekarang yang ada saling framing dan framing framing dan framing lagi framing dan framing lg,itu tdk benar
Di framing dan framing lah ini itu tidak pernah ada tabayun, ayo tabayun ayo konsolidasi ayo kita ngobrol ayo kita saling dengar mendengarkan biar kita bisa bicara minimal temui kami dari sebelum jumatan sudah di sini sampai jam 17:00 kaki ada yang nemuin kami kami bayar pajak kami bayar semuanya...
Tuntas Habib Umar Assegaf.