Profil Claudio Caniggia, Legenda Timnas Argentina
Jum'at, 17 Januari 2025
Faktakini.info
Claudio Caniggia
Claudio Paul Caniggia (lahir 9 Januari 1967) adalah mantan pemain sepak bola profesional asal Argentina yang berposisi sebagai penyerang atau sayap. Caniggia tampil sebanyak 50 kali untuk tim nasional Argentina. Ia ikut serta dalam tiga Piala Dunia dan pernah bermain untuk dua klub rival di Argentina, River Plate dan Boca Juniors.
Pada Piala Dunia FIFA 1990, Caniggia mencetak dua gol untuk membantu Argentina mencapai final, tetapi ia harus absen di pertandingan final melawan Jerman Barat karena hukuman kartu. Caniggia juga mencetak dua gol pada Piala Dunia FIFA 1994 dalam pertandingan babak penyisihan grup melawan Nigeria.
Selain membela River Plate dan Boca Juniors, ia juga bermain untuk klub seperti Atalanta, Benfica, Dundee, dan Rangers. Sepanjang kariernya, ia bermain untuk klub-klub di Argentina, Italia, Portugal, Skotlandia, dan Qatar.
Karier Klub
Di level klub, Caniggia bermain untuk River Plate (1985–1988), Hellas Verona (1988–1989), Atalanta (1989–1992 dan 1999–2000), Roma (1992–1993), Benfica (1994–1995), Boca Juniors (1995–1998), Dundee (2000–2001), dan Rangers (2001–2003). Ia menjadi legenda klub dan figur ikonik di banyak klub yang dibelanya, misalnya saat mencetak gol melawan Dunfermline pada 2003 untuk membantu Rangers memenangkan gelar liga.
Pada 1988, ia pindah ke klub Serie A, Hellas Verona, setelah mencatat 53 penampilan dan mencetak 8 gol untuk River Plate. Kemudian, pada 1989 ia bergabung dengan Atalanta dan bertahan selama tiga tahun, mencetak 26 gol dalam 85 pertandingan liga. Bersama Atalanta, ia dua kali bermain di Piala UEFA dan membawa klub mencapai perempat final pada edisi 1990–1991. Meskipun tidak meraih trofi, Caniggia menggambarkan masa-masanya di Atalanta sebagai "tahun-tahun terbaik dalam kariernya."
Pada 1992, ia pindah ke Roma dengan harapan dapat membantu klub bersaing meraih Scudetto, tetapi performa klub menurun di pertengahan musim. Setelah hasil imbang 1–1 melawan Napoli pada Maret 1993, ia menjalani tes doping dan menerima larangan bermain selama 13 bulan karena terbukti menggunakan kokain. Setelah larangan tersebut berakhir, ia dipinjamkan ke Benfica selama satu musim yang didanai oleh perusahaan susu Parmalat.
Caniggia kemudian kembali ke Argentina untuk bergabung dengan Boca Juniors pada 1995, atas prakarsa pengusaha media Eduardo Eurnekian. Namun, setelah satu musim, ia tidak kembali ke Argentina karena keberatan dari istrinya. Pada 1997–1998, ia bermain secara sporadis di Boca sebelum akhirnya bergabung kembali dengan Atalanta pada 1999 dan membantu mereka promosi ke Serie A. Setelah itu, ia pindah ke Dundee di Skotlandia, di mana ia menjadi pemain kunci sebelum bergabung dengan Rangers.
Pada 2012, Caniggia keluar dari masa pensiun untuk bermain dalam kampanye Piala FA bersama klub Wembley, yang menjadi bagian dari dokumentasi televisi. Pada usia 45 tahun, ia mencetak gol dalam kemenangan 3–2 melawan Langford di babak awal Piala FA.
Karier Internasional
Caniggia tampil di tiga Piala Dunia:
Pada Piala Dunia 1990, ia mencetak dua gol penting untuk Argentina sebelum absen di final melawan Jerman Barat karena kartu kuning.
Pada Piala Dunia 1994, ia mencetak dua gol dalam pertandingan melawan Nigeria tetapi tidak dimainkan dalam laga perdelapan final melawan Rumania.
Ia kembali ke timnas untuk Piala Dunia 2002, tetapi tidak bermain dan mendapat kartu merah dari bangku cadangan karena memprotes wasit dalam pertandingan melawan Swedia.
Selain itu, ia menjadi pemain penting saat Argentina menjuarai Copa América 1991, Piala Konfederasi 1992, dan Piala Champions CONMEBOL–UEFA 1993.
Gaya Bermain
Caniggia dikenal sebagai striker cepat dan kuat secara fisik, dengan kemampuan teknik dan dribel yang baik. Ia memiliki kecepatan luar biasa, dijuluki "El Hijo del Viento" (Anak Angin) dan "El Pájaro" (Si Burung). Selain mencetak gol, ia juga mampu menciptakan peluang bagi rekan-rekannya, sehingga sering dimainkan sebagai playmaker atau sayap. Rambut panjang pirangnya yang ikonik membuatnya mudah dikenali.
Kehidupan Pribadi
Caniggia menikah dengan Mariana Nannis dan memiliki tiga anak: Kevin Axel, Álex Dimitri, dan Charlotte Chantal. Pada 2019, ia mengajukan cerai dan mulai berkencan dengan model Argentina Sofia Bonelli, yang dinikahinya pada November 2019 di Tulum, Meksiko.
#ClaudioCaniggia
#SepakbolaInternasional
#LegendaSepakArgentina
#SoccerNostalgia