Terkini, Kebakaran Los Angeles: 24 Tewas, 40.000 Hektar Terbakar, dan Rugikan Rp 4.000 Triliun

 




Rabu, 15 Januari 2025

Faktakini.info, Jakarta - Korban jiwa akibat kebakaran hutan di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) bertambah menjadi 24 orang per Selasa (14/1/2025).

Kebakaran besar yang dimulai pada Selasa (7/1/2025) itu juga menghanguskan 40.000 hektar lahan di wilayah Greater Los Angeles dan menghancurkan lebih dari 12.300 bangunan hancur.

Dikutip dari NBC News, Selasa, penyebab kebakaran Los Angeles dipicu oleh angin Santa Ana yang bersifat kering.

Angin ini berembus di atas pegunungan Sierra Nevada dan Santa Ana, kehilangan kelembapan, memanas, dan ketika angin ini bertiup melalui celah-celah pegunungan, memperoleh banyak kecepatan.

Kemudian, saat bertiup di atas California selatan, anginnya sangat cepat, kering, dan lebih hangat.

Angin inilah yang membawa api ke Los Angeles, melahap vegetasi kering, bangunan mewah, dan memicu beberapa kebakaran hutan terburuk dalam sejarah LA.

Berikut beberapa update terkait kebakaran hutan di Los Angeles:

Kerugiaan diperkirakan capai Rp 4.000 triliun

AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di Los Angeles yakni antara 250-275 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.000 triliun hingga Rp 4.469 triliun.

“Api yang bergerak cepat dan digerakkan oleh angin ini telah menciptakan salah satu bencana kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah modern AS,” kata Kepala Meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter.

“Angin berkekuatan badai mengirimkan api yang merobek-robek lingkungan yang dipenuhi dengan rumah-rumah bernilai jutaan dollar. Kehancuran yang ditinggalkan sangat memilukan, dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan sangat mengejutkan," tambahnya.

Adapun, kebakaran terparah terjadi di area dari Santa Monica hingga Malibu, yang berdampak pada beberapa real estate termahal di negara tersebut, dengan nilai rata-rata rumah lebih dari 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 32,5 miliar.

"Jika sejumlah besar bangunan kembali terbakar dalam beberapa hari mendatang, ini mungkin akan menjadi kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California modern berdasarkan jumlah bangunan yang terbakar dan kerugian ekonomi,” kata Porter.

9 orang didakwa atas penjarahan dalam kebakaran di LA

Sembilan orang didakwa karena melakukan penjarahan di zona evakuasi di sekitar kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, Senin (13/1/2025).

Jaksa Wilayah Los Angeles, Nathan Hochman mengatakan, tuduhan tersebut termasuk untuk satu perampokan yang menghasilkan 200.000 dollar AS atar sekitar Rp 3,2 miliar dan satu kasus pencurian patung Emmy.

Adapun, salah satu dari mereka didakwa menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

"Pertanyaannya bukan apakah, tetapi kapan, Anda akan tertangkap jika terlibat dalam kejahatan-kejahatan ini,” kata Hochman, dikutip dari AP News, Senin. “Jangan melakukan kejahatan-kejahatan ini di mana orang-orang mencoba mengambil keuntungan dari tragedi yang dialami oleh orang-orang yang menderita akibat berbagai kebakaran ini," tambahnya. Dua tersangka tertangkap kamera bel pintu Ring sedang menyerbu sebuah rumah di daerah Mandeville Canyon.

Hochman mengatakan, Martrell Peoples pernah dihukum karena kasus-kasus serius sebelumnya.

Tersangka kaki tangannya, Demari Bell, dapat dipenjara lebih dari 22 tahun.

Orang ketiga ditangkap karena tabrak lari saat polisi memburu mereka yang bertanggung jawab atas perampokan tersebut. Politik 

Enam tersangka lainnya telah didakwa atas sejumlah perampokan rumah di Altadena, termasuk pencurian Emmy Award dari sebuah rumah.

Foto: Helikopter pemadam kebakaran menjatuhkan air saat kebakaran Palisades meluas di dekat kawasan Mandeville Canyon dan Encino, California, pada 11 Januari 2025. Kebakaran Palisades, kebakaran terbesar di Los Angeles, menyebar ke kawasan yang sebelumnya tidak tersentuh pada 11 Januari, yang memaksa evakuasi baru dan meredupkan harapan bahwa bencana itu dapat dikendalikan. Di seluruh kota, sedikitnya 11 orang tewas saat beberapa kebakaran melanda kawasan permukiman sejak 7 Januari, meluluhlantakkan ribuan rumah dalam kehancuran yang oleh Presiden AS Joe Biden disamakan dengan "adegan perang." (Foto oleh Patrick T. Fallon / AFP)

Sumber: kompas.com