Damai Lubis: Prabowo, siapa yang bandel dan _ndableg_ akan reshuffle
Kamis, 6 Februari 2025
Faktakini.info
Prabowo, siapa yang bandel dan _ndableg_ akan reshuffle
Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Makna daripada pernyataan Prabowo tersebut tentu mudah dibaca, selain reshuffle memang hak (prerogatif) belaiu terhadap para menterinya.
Namun tentu siapa subjek "korban" pasca 100 hari dimaksud, tentu hanya Prabowo dan Tuhan semata yang mengetahuinya.
Diluar itu publik hanya bisa mengindikasikan daripada hasil kinerja mereka yang dirasakan langsung sebagai yang _ndableg_ dimaksud menunjukan kepada beberapa sosok "titipan" Jokowi, karena dahulu mereka adalah menteri di kabinet Jokowi, namun berdasarkan catatan publik tidak memiliki pretasi karena hasil kinerjanya cacat dari sisi pandang publik.
Umumnya publik meyakini jika ada 1 (satu) orang titipan Jokowi yang dimaksud ndableg sehingga patut direshuffle, sosok dimaksud adalah Budi Arie, karena yang bersangkutan keras tersangkut kasus judi online, karena para "agen"nya justru beraktivitas di Kantor Kemendigi/ Kemeninfo saat Budi Arie manjabat Menkoinfo.
Andai 2 (dua) orang yang direshuffle diyakini adalah Kapolri karena tidak cepat tanggap (tidak presisi) ketika diperintahkan bongkar pagar laut oleh Prabowo malah dari TNI AL yang langsung sigap mencabut pagar laut, juga diketahui beberapa artis yang terlibat judi online justru tidak jelas proses hukumnya.
Jika 3 orang maka Tito (mendagri) karena tidak jelas langkah administratif terhadap pera pelaku yang ditengarai punya keterlibatan dalam pemagaran laut, diantaranya kepala desa atau camat atau bupati Tangerang yang status semua para pejabat publik dimaksud memiliki hubungan struktural dibawah Kemendagri.
Bagaimana dengan Bahlil menteri ESDM yang membuat gas melon langka karena dibatasi kebijakannya, tentu ini uji nyali kepemimpinan bagi Prabowo, berani kah Prabowo memberhentikan Bahlil sang Ketua umum partai golkar?
Dan catatan penting.politiknya, ketika ketiga sosok dimaksud termasuk Bahlil, Sri Mulyani yang tanpa prestasi namun suka mengeluh, serta Airlangga Hartarto dan Zulhas berkepastian diproses hukum, maka dukungan publik dan kelompok (ormas) lintas SARA terhadap presiden prabowo akan lebih deras mengalir ke KMP (Kabinet Merah Putih).