HARGA MATI : ADILI JOKOWI !

 



Sabtu, 8 Februari 2025

Faktakini.info

HARGA MATI : ADILI JOKOWI !

by M Rizal Fadillah

Jokowi mengalami sekarat politik dan menunggu kematian hukum. Gagal menjadikan Gibran sebagai harapan, semakin terlihat saja ketidakmampuannya. Fakta sulit dibantah bahwa Gibran itu masih ingusan. Bergoyang-goyang seperti orang teler. Posisi Wapres hanya sebagai pajangan di lemari boneka mainan.

Menteri-Menteri yang disimpan pada Kabinet Prabowo untuk mengepung kebijakan tidak terlihat kiprahnya, rakyat tidak memuji tetapi memaki. Kasus Bahlil menjadi pukulan telak. Percuma dijadikan Ketum Partai Golkar dan Menteri ESDM jika hanya untuk menampar muka Jokowi. Para Menteri mulai bersembunyi menyelamatkan diri sendiri. Budi Ari gelagapan dililit ular tangga judi.

Para naga yang tadinya patuh mengabdi dan memberi berbagai upeti, kini mulai melompat ke majikan baru Prabowo dan siap untuk berada di bawah koordinasi Hasyim. PIK 2 menambah belepotan kekuasaannya.  Kolusi Jokowi Aguan semakin terbongkar. Naga-naga lain  ikut gerah dan akan saling menerkam. Aguan bakal dikeroyok demi penyelamatan diri. Jokowi ditinggal lari.

Jaksa Agung dan Kapolri peliharaan Jokowi mulai goyah. Pembenahan Prabowo akan sampai juga padanya, tentu atas tekanan rakyat. Jaksa Agung kaki satunya bukan di Jokowi tetapi Megawati, sementara Kapolri gencar didesak agar segera diganti. Ada pengganti potensial yaitu Ahmad Dhofiri atau Wahyu Widada. Fadil Imran terlalu menyengat bau busuknya.

Jokowi sudah tidak berharap pada TNI karena itu ranah penuh Prabowo. Ia ketar-ketir jika TNI membalas dominasi Polri yang selama pemerintahannya sangat subur makmur. Kecemburuan akankah berakibat buruk ? Itu yang membuat cemas dan sulit tidur. Tito sang boss selesai tugas pokoknya. Hasil Pilkada masih menggantung bagi Jokowi. Jakarta gagal.

Kini bayang-bayang baju oranye menghantui, akankah jeruji besi bakal dialami ? Rakyat terus berteriak agar Jokowi diadili. Tali gantungan akan menjadi simbol tuntutan. Pintu untuk menggantungnya terlalu banyak. Ada korupsi dan kolusi, politik dinasti, penipuan publik, pemalsuan, pengkhianatan negara atau pelanggaran HAM berat.

Sulit membayangkan Jokowi akan melenggang bebas dengan senyum bahagia. Pulang ke Solo ada bara di rumah hadiah negara. Kisah menjadi Walikota Surakarta bukan ceritra manis, PDIP siap menerkam, umat Islam akan  menagih hutang.

Jokowi bukan figur yang berjasa bagi rakyat setempat. Ia adalah pemimpin karbitan yang tidak tahu balas budi.

Legacy IKN menjadi mimpi buruk  dengan rumput liar yang mulai tumbuh lebat. Siapa peduli ? Ibukota itu menyempurnakan angan-angan kosongnya. Jokowi sendirian memandang laut di pantai, berpindah berdiri di tengah sawah, lalu duduk bersarung di hutan dan moga tidak berakhir melamun di rel Kereta Cina. Ada bantalan hutang sepanjang jalan Bandung-Jakarta itu.

Gaung teriakan adili Jokowi mulai memekakkan telinga. Ia harus berlari kesana-sini, semedi tidak membuatnya tenang hati. Yang pasti harga mati adalah NKRI dan adili Jokowi.

Jokowi akan mati tanpa harga diri.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 6 Februari 2025