Narasi Kebencian, Hoax dan Adu Domba Marzuqi Mustamar di Sumber Porong Lawang
Selasa, 4 Januari 2025
Faktakini.info
*Narasi kebencian dan informasi menyesatkan serta upaya adu domba dan memecah Belah persatuan ummat dalam ceramah Bapak Marzuki Mustamar di sumber porong Lawang Kab Malang 2 February 2025.*
Sebagai warga Lawang kami sangat menyayangkan ujaran kebencian,narasi bohong serta menyesatkan yang disampaikan Bapak Marzuki pada acara tersebut.
Sudah Sejak lama hingga saat ini, para Kyiai, habaib, para gus dan Asatidz di Lawang hidup dalam suasana persaudaraan dan persatuan yang sangat Indah dan solid. Mereka bersama-sama bahu membahu dalam membimbing ummat menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.
Pada masa lampau Ada dua tokoh Ulama besar Di Lawang yang bersahabat sangat karib, yaitu Alhabib Muhammad bin Husein Baabud pendiri dan pengasuh pondok pesantren darunnasyiin Lawang Dan Almukarram K.H Abu Amar seorang kyai kharismatik panutan Ummat Islam Di Lawang Kala itu.
Keakraban,persahabatan dan persatuan yang Indah antara para kyiai dan Habaib Di Lawang terus berjalan hingga saat ini bahkan NU Lawang kerap membuat acara bersama dengan rabithah Alawiyyah Lawang untuk menunjukkan kepada masyarakat Indahya persatuan Dan kesolidan antara mereka.
Insyallah persatuan antara habaib,Kyiai, asatidz dan ummat Islam Di Lawang tidak akan terpengaruh dengan ceramah Bapak Marzuki kemarin.
Kendati demikian kami merasa perlu meluruskan beberapa poin kesalahan,dan narasi kebohongan serta penyesatan opini dalam ceramah bapak Marzuki tersebut.
Sebenarnya acara yang di hadiri bapak Marzuki ini adalah peringatan Israk Mikraj dan haul tapi tema Yang dibahas dalam ceramahnya, sama sekali tidak menyentuh Israk mikraj dan haul. Melainkan menyerang para habaib, bahkan mengajak masyarakat awwam untuk membenci mereka serta meragukan keabsahan mereka sebagai keturunan Rasulullah saw.
Padahal nasab saadah baalawi sudah jelas absah secara ilmu nasab dan diakui hampir keseluruhan Ulama diseluruh dunia dari zaman ke zaman.
Sebagaimana seorang ulama besarr Yang kitab kitabnya menjadi rujukan ummat Islam diseluruh dunia diantaranya Al Alllamah Imam Yusuf bin ismail Annabhani dalam kitabnya riyadul jannah Halaman 23 sampai 24 menyatakan bahwa nasab Baalawi adalah Salah satu nasab Yang paling sohih bersambung Ke Rasulullah saw Dan tidaklah meragukan kesahihan nasab mereka kecuali orang Yang tidak mengerti apa apa tentang Islam.
Maka mari Kita kupas Dan luruskan beberapa poin kesalahan fatal dalam ceramah bapak Marzuki Di Lawang kemarin. Sesuai dengan bukti Video ceramah tersebut Yang diungah Di Salah satu Chanel Youtube.
POIN PERTAMA:
Bapak Marzuki menyatakan bahwa hadratusyaikh K.H Hasyim asyari pendiri NU menyatakan dalam Salah satu musyawarah bahwa gelar sayyid dan Syarif itu Khusus untuk keturunan Rasulullah saw dari Sy Hasan Dan Husein. Sampai disini narasi ini masih benar dan sesuai fakta namun Bapak Marzuki mulai menyesatkan saat menyatakan bahwa hadratusyaikh K.hasyim Asyari tidak pernah mengakui (Baalawi) sebagai keturunan Rasulullah. Sehingga kata Bapak Marzuki Mbah Hasyim tidak mengingkarri tapi juga tidak mengakui.
Benarkah demikian???
Fakta yang sebenarnya jelas sekali dalam kitab Qanun asasi NU cetakan Tebuireng Jombang Halaman 26 Hadratusyaikh K.H Hasyim Asyari rahimahullah jelas sekali menyematkan gelar Sayyid kepada seorang Habib bermarga Assegaf yang jelas dari keluarga Baalawi.
Bagaimana Bapak Marzuki bisa mengeluarkan pernyataan dalam ceramahya kemarin Bahwa mbah Hasyim tidak pernah mengakui (Baalawi) sebagai keturunan Rasulullah saw? Apa Bapak Marzuki belum membaca Qanun Asasi NU karya Mbah Hasyim? Sedangkan bapak Marzuki dulu pernah menjadi ketua PWNU jatim walau akhirnya diberhentikan atau Mohon maaf dipecat.
Harusnya seorang pengurus NU tulen itu sudah membaca berkali-Kali Qanun asasi NU yang merupakan asas utama organisasi NU yang disusun pendirinya.
Atau Bapak Marzuki sebenarnya tahu bahwa Mbah Hasyim Asyari rahimahullah dalam Qanun Asasi NU mengakui Baalawi sebagai Sayyid, yakni sebagai Keturunan Rasulullah saw, tapi Bapak Marzuki sengaja membohongi orang awam agar percaya dengan profokasinya?? Wallahu a'lam.
Bapak Marzuki juga menyatakan bahwa kitab nasab yang sampai ke tanah jawa saat itu tidak Banyak sehingga Mbah Hasyim tidak terlalu mengerti bab nasab Baalawi, namun sekarang kitab nasab mudah diunduh Di internet, sehingga terkesan beliau merasa lebih mengerti bab ini dari Mbah Hasyim Asyari.
Padahal Mbah Hasyim belajar dan hidup lama di kota suci Mekkah, berinteraksi dengan Banyak Ulama dunia dari kalangan sayyid maupun non sayyid disana. Di Mekkah Kala itu juga Banyak Baalawi yang menjadi tokoh tokoh penting, bahkan salah satu guru Mbah Hasyim di Mekkah adalah dari kalangan baalawi yakni Alhabib Husein Alhabsy.
Tentunya Mbah Hasyim dengan ilmu dan pengalamanya hidup lama ditanah suci lebih tahu tentang nasab Baalawi dibandingkan Bapak Marzuki.
Hingga Hadratusyaikh K.H Hasyim Asyari menyematkan gelar sayyid terhadap habib Ahmad Bin Abdullah Assegaf Baalawi dalam Qanun Asasi NU Halaman 26 tersebut bukanlah atas dasar perasangka namun berdasarkan keilmuan dan kefahaman beliau Yang luar biasa.
POIN KEDUA:
Bapak Marzuki menyebutkan riwayat bahwa warna Kulit Rasulullah saw adalah putih kemerah-merahan. Lantas kalau Assayyid Muhammad Almaliki Alhasani serta putranya Assayyid Ahmad Almaliki adalah keturunan Rasulullah saw pantas Karena kulitnya juga putih kemerah merahan, sedangkan orang Yang kulitnya coklat atau hitam kalau ngaku keturunan Rasulullah saw Maka patut diragukan.
Narasi ini adalah narasi yang menyesatkan, dikarenakan kita sama-sama tahu bahwa warna Kulit antara cucu dan kakek itu bisa sama bisa juga berbeda, jangankan keturunan yang sudah puluhan generasi,antara kakek dan cucu langsung saja kadang bisa jadi warna kulitnya berbeda. Saya pribadi dengan kakak kandung saya memiliki warna kulit Yang berbeda ini sangat lumrah.
Contohnya kalau Kita kaji kitab kitab sejarah, diceritakan Al Imam Ali Bin Abi Thalib kulitnya berwarna coklat, Maka putra Sy Ali Ada Yang kulitnya putih kemerah-merahan mengikuti genetika Kulit Rasulullah saw dan Sy Fathimah ra tapi ada yang terpengaruh dengan genetik sang ayah yakni Sayyidina Ali ra. yang kulitnya berwarna coklat. Dikisahkan Sayyidina Hasan kulitnya putih kemerahan sedangkan Sy Husein tidak seputih Sy Hasan. Apa Lantas kalau mengikuti kerangka berpikir Bapak Marzuki Sy Husein layak diragukan keabsahanya sebagai cucu Rasulullah saw??? astahgfirullah
Bahkan Imam Ali Arridho bin Musa alkadzim Bin Jakfarashodik radhiallahu anhum Yang merupaka pembesar kaum keturunan Rasulullah saw dizamanya diriwayatkan kulitnya berwarna coklat mengarah ke agak hitam,diriwayatkan beliau berkulit demikian mengikuti warna Kulit ibunda beliau. Maka apakah bapak Marzuki akan meragukan kesahihan nasab Imam Ali Arridho Karena warna kulitnya jauh dari putih kemerah merahan? Astaghfirullahaladzim.
Sedangkan dalam dalam keluarga Baalawi Kita temui Ada Banyak yang berkulit putih kemerahan seperti datukya Rasulullah saw, Ada juga Yang coklat seperti kakeknya Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, atau bahkan hitam Karena kakek moyangnya mungkin Ada Yang menikah dengan wanita asli Yaman selatan, atau bahkan peranakan Afrika.
POIN KETIGA:
Bapak Marzuki menyatakan bahwa Sayyid Muhammad dan sayyid Ahmad Almaliki itu dari Mekkah. Rasulullah saw lahir di mekkah, Sayyid Muhammad Almaliki Quraisy dan Bani Hasyim Maka jelas benar cucu nabi, sedangkan Yang datang dari negara lain seperti Yaman dan bukan quraish atau Bani Hasyim (Yang dimaksudkan Baalawi walau Baalawi itu jelas quraisy Dan Bani hasyim) Maka ya layak diragukan kalau mereka keturunan Rasulullah saw.
Narasi bapak Marzuki yang ini juga jelas hoax,menipu dan opini Yang menyesatkan.
Pertama Bapak Marzuki mungkin tidak Tahu kalau kakek moyang Assayyid Muhammad Almaliki itu bukan berasal dari Mekkah, melainkan dari Maroko. Yang mana dahulu Banyak keturunan Rasulullah saw dari Jalur Sy Hasan berhijrah Dan hidup Di maroko. Lantas kakek Assayyid Muhammad Almaliki berpindah dari Maroko ke Kota mekkah.
Kalau mengikuti kerangka berpikir Bapak Marzuki Apakah Lantas kakek sayyid Muhammad Almaliki Yang dari Maroko harus diragukan Karena bukan dari Mekkah tapi cucunya diyakini cucu Rasulullah saw Karena Lahir hidup Di Mekkah, jadi kacau Kan?
Narasi bapak Marzuki Yang menyatakan bahwa keturunan Nabi saw seakan akan harus berasal dari Mekkah sangat ambigu dan ceroboh,karena kita tahu manusia dalam perjalanan waktu itu bermigrasi, berpindah dari satu negri ke negri yang lainya.
Kalau mengikuti kerangka berpikir Bapak Marzuki diatas apa berarti nasab wali songo juga harus diragukan Karena sebagian dari mereka leluhurnya datang dari India dann bukanya dari Mekkah?
Perlu Kita ketahui keluarga Baalawi asal-usulnya bukanlah asli pribumi Yaman melainkan kakek moyangnya berhijrah dari Iraq ke Yaman dan sebelum Iraq asal kakek moyangnya jelas adalah Mekkah dan Madinah, sampai saat ini di Yaman Baalawi diakui sebagai saadah (kaum sayyid) diakui sebagai suku Quraisy dan Bani hasyim.
Bahkan memiliki berbedaan mencolok secara paras wajah maupun beberapa budaya dengan warga asli Yaman sampai saat ini.
Mungkin Karena Bapak Marzuki Belum pernah ke Yaman Bapak Marzuki tidak Tahu hal ini. Atau sudah Tahu tapi Pura Pura tidak Tahu wallahu a"lam
Bahkan Di Abu dhabi Uni Emirat Arab sebagian keluarga Baalawi sampai saat ini oleh pemerintah setempat Di KTPnya Nama sukunya Di tulis AlHahsyimi (yakni dari Bani Hasyim), saya memiliki kerabat Yang tingal disana dan identitasnya Di tulis AlHahsyimi.
Catatan tambahan: Bapak Marzuki beberapa Kali menyebut Assayyid Muhammad Almaliki Dan putranya Assayyid Ahmad sebagai contoh keturunan Rasulullah Yang asli, namun meragukan Baalawi sebagai keturunan Rasulullah saw.
Padahal di awal fenomena isu fitnah nasab ini Assayyid Ahmad Almaliki mengeluarkan pernyataan resmi berbentuk Video bahwa Baalawi adalah benar dan shahih sebagai cucu Rasulullah saw, dan Assayyid Ahmad Almaliki mendoakan Agar Alhabib Taufik (ketua Rabithah Alawiyyah) dan seluruh jajaran pengurus Rabithah Alawiyyah diberi kemudahan dalam berkhidmat dan berdakwah untuk Ummat KAKEK mereka Rasulullah saw.
Maka aneh jika Bapak Marzuki ingin menebar keraguan ke ummat dengan bawa nama Asayyid Ahmad Almaliki, namun menentang dan bersebrangan dengan pernyataan resmi Assayyid Ahmad sendiri.
POIN KE EMPAT:
Bapak Marzuki menyatakan Bahwa Ada (dari kalangan Baalawi) Yang hidup saat ini mengaku sebagai cucu nabi saw Yang ke 28. Dan jelas tidak mungkin kalau dihitung waktu saat ini cucu nabi cuma 28 generasi Maka jelas patut diragukan.
Pernyataan bapak Marzuki diatas juga adalah informasi yang keliru dan tidak fair kalau digunakan sebagai diksi untuk membuat orang meragukan kesahihan nasab Baalawi.
Dikarenakan TIDAK ADA SATUPUN BAALAWI YANG HIDUP SAAT INI DAN NASABnYA HANYA 28 GENERASI KE RASULULLAH SAW.
Semua isbat nasab Yang dikeluarkan rabithah untuk para sayyid Yang hidup saat ini berkisar 38,39,40,41 generasi. Tidak Ada Yang 28.
Adapun seorang sayyid yang menyatakan dirinya keturunan ke 28 sudah membuat klarifikasi bahwa dia Salah sebut dan yang benar 38 bukan 28, Ketika anda kroscek dibuku nasab sayyid tersebut memang bukanlah bukanlah 28. Dia cuma Salah sebut,namun salah sebut itu. Tanpa penyelidikan dan tabayyun terlebih dulu dijadikan acuan oleh Bapak Marzuki dalam mengajak orang awam meragukan nasab Baalawi, menurut Kami ini sangat sembrono bahkan terkesan licik.
POIN KE LIMA:
Bapak Marzuki menceritakan bahwa nasab bisa diperjualbelikan dengan uang ratusan juta orang yang tidak memiliki garis keturunan Ke Rasulullah saw dengan membayar sejumlah uang bisa mendapatkan sertifikat atau buku nasab sebagai keturunan Rasulullah saw.
Entah lembaga pencatat nasab yang mana yang dimaksudkan oleh Bapak Marzuki dalam pernyataanya diatas, Namun kalau Rabithah Alawiyyah jelas sekali bahwa siapapun Yang tidak benar benar bergaris keturunan Ke Rasulullah saw tidak akan dikeluarkan sertifikat atau buku nasabnya dari Rabithah walau dia bayar ratusan milyar sekalipun.
Namun jika memang benar dan jelas setelah diteliti nasabnya bersambung ke Rasulullah saw Maka akan keluar sertifikat Dan buku nasab tanpa perlu bayar kecuali hanya biaya administrasi kecil uang ganti cetak hanya sekitar 100ribu rupiah.
Beberapa waktu Yang lalu Ada seorang penipu (bukan dari kalangan Baalawi) Yang membuat website menggunakan logo rabithah dan menawarkan di website tersebut untuk membuat nasab dengan biaya sekian juta.
Yang bersangkutkan dilaporkan ke pihak yang berwajib oleh Rabithah Alawiyyah dan pada akhirnya ditangkap polisi dan dipenjarakan oleh Tim hukum Rabithah Alawiyyah Karena Kasus penipuan tersebut. Pada akhirnya pelaku mengaku bersalah dan menyesali perbuatanya dan dia hanya mengambil logo Rabithah dari internet, dia tidak Ada hubungan apapun dengan Rabithah Alawiyyah.
POIN KE ENAM:
Beberapa narasi bapak Marzuki menunjukkan bahwa keilmuan beliau kurang matang diantaranya dalam ceramahnya tersebut menyebut Imam Ahmad bin Hanbal sebagai orang Mekkah, padahal Imam Ahmad Sejak kecil hingga membesar Di Iraq Dan wafat Di Iraq bukan Di Mekkah.
Beliau hanya pernah ke mekkah untuk Haji Dan belajar beberapa saat saja dimekkah namun kembali ke Iraq Dan sebagian besar hidup beliau Di Iraq bukan Di mekkah.
Sebagai seorang Ulama aswaja seyogyanya tau dengan baik tentang biografi imam 4 madzhab Ahlusunnah. wallahu a'lam.
Semoga Bapak Marzuki diberi hidayah Dan diberi kesadaran serta bertaubat kepada Allah SWT atas beberapa pernyataanya Yang bermasalah ini, semoga Ummat cerdas Dan tidak mudah termakan fitnah Yang membuat Kita membenci saudara Kita sesama Muslim. Semoga persatuan Ummat,Para habaib Dan para kyiai Dan para Asatidz senantiasa terjalin dengan baik sesuai yang diperintahkan Allah Dan Rasulnya.
Lawang 3 February 2025
Assayyid Zen ba'bud lawang