Pemimpin SDF Mazloum Abdi dengan Presiden Suriah Ahmad al-Shara bertemu
Selasa, 11 Maret 2025
Faktakini.info, Jakarta - Telah terjadi pertemuan untuk pertama kalinya antara pemimpin SDF Mazloum Abdi dengan Presiden Suriah Ahmad al-Shara pada hari ini (10/3)
Pertemuan ini adalah momen langka setelah negosiasi yang cukup alot antara SDF dan pemerintah baru Suriah, apalagi SDF di isukan kemarin terlibat dalam upaya mendukung loyalis Assad melemahkan pemerintahan baru Suriah.
Ala kuli khal, akhirnya pertemuan ini terjadi pasca loyalis Assad berhasil dipukul mundur semua oleh pasukan keamanan Suriah.
Dalam pertemuan ini terjadi penandatanganan perjanjian, terkait isu integrasi pasukan SDF ke dalam institusi Militer Suriah. Peleburan ini juga menjadi simbol penyatuan wilayah Suriah setelah sebelumnya SDF ngotot tidak mau melebur dan ingin memiliki negara di dalam negara, yang mana hal itu diharapkan Israel untuk menjadi alasan menggoyang kekuasaan pemerintahan baru Suriah.
Gebrakan politik yang dilakukan hari ini membuat banyak orang tak menyangka, Suriah yang dulu terpecah, kini dibawah kepemimpinan Ahmad Al Sharaa mampu menyatukan itu semua.
Isi perjanjian tertulis pada pertemuan ini berisi tentang:
1- Seluruh warga Suriah memiliki hal untuk dapat terwakili dan berpartisipasi dalam proses politik dengan lembaga negara berdasarkan kemampuan mereka, terlepas dari latar belakang agama dan budaya mereka, akan terjamin.
2- Komunitas Kurdi adalah bagian penting dari negara Suriah dan negara akan menjamin kewarganegaraan mereka dan semua hak konstitusional mereka.
3- Gencatan senjata akan dilakukan di seluruh Suriah.
4- Semua institusi sipil dan militer di Suriah timur laut akan berada di bawah administrasi negara, termasuk gerbang perbatasan, bandara, ladang minyak dan gas.
5- Semua pengungsi Suriah akan dikembalikan ke desa dan negaranya masing-masing, dan keamanan mereka akan dijamin oleh negara. (Termasuk tahanan kelompok ISIS yang ada di Kamp Al Hol)
6- Negara Suriah akan didukung dalam perang melawan terorisme dan segala ancaman yang mengancam keamanan dan persatuan negara.
7- Seruan perpecahan, ujaran kebencian dan upaya menciptakan perselisihan di antara seluruh komponen masyarakat Suriah akan ditentang.
8- Komite eksekutif akan bekerja dan berupaya untuk memastikan implementasi perjanjian pada akhir tahun ini.