Sayyid Idrus Ali al Habsyi: Filosofi dari kisah Habil dan Qobil
Selasa, 25 Maret 2025
Faktakini.info
Filosofi dari kisah Habil dan Qobil
(Sayyid Idrus Ali al Habsyi. S. Fil.I)
Pertarungan antara Habil dan Qobil adalah pertarungan antara dua kubu yg saling berlawanan yg berlangsung sepanjang sejarah. Pertarungan itu berlangsung di segenap tempat dan waktu
Umat manusia di dunia tidak terlepas dari dua sosok yaitu Habil dan Qabil. Habil sosok yg jujur, damai dan rela berkorban. Sedangkan Qobil sosok pemuja hawa nafsu, durhaka, serakah, pembunuh
Peristiwa Habil dan Qabil adalah pertentangan antara kebenaran melawan kebatilan. Kira kira kita menempati diri kita pada posisi yg mana? Apakah kita berdiri dan berpegang pada Habil ataukah pelanjut dari Qabil
Diantara penerus Qobil. Yang Pertama adalah Qorun, sosok yg tadinya miskin kemudian dianugrakan harta kekayaan, namun dia menjadi lupa diri dan daratan serta buta hati. Tak sebatas itu harta yg dimilikinya menjadikan dia pelit, serakah, eksploitatif dan monopolistik, pengisap kekayaan rakyat
Diantara penerus Qobil. Yang Kedua adalah Fir'aun, sosok penguasa yg zalim, korup, penindas selalu merasa dirinya benar dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sosok ini merupakan teman baik Qorun, bahkan jika ada yg memusuhi Qorun akan dihabisi oleh Fir'aun
Sosok Yang Ketiga adalah Haman, seorang ilmuwan yg bekerja utk Fir'aun dan menjilat pada kekuasaan utk kepentingan diri dan koleganya
Sosok Yang Keempat seperti Qobil adalah Bal'am, seorang ulama tapi tunduk pada penguasa yg zalim dan menjual ilmu agama nya dgn dunia utk memanipulasi, serta membodohi ummat dan menyenangkan penguasa
Keempat tokoh ini yaitu Qorun. Fir'aun. Haman dan Bal'am, mereka yg menempati sosok Qobil. Dan tentu akan terus bermunculan manusia manusia yg menjadi penerus dari sosok Qorun. Fir'aun. Haman. Bal'am