[Video] Gunakan Ambulans, HILMI FPI Banten Bantu Pengobatan Warga Pandeglang
Faktakini.info, Jakarta - Hingga saat ini Front Persaudaraan Islam (FPI) dan seluruh jajarannya masih terus aktif melakukan kegiatan sosial kemanusiaan dan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Penggunaan ambulan ditengah masyarakat seringkali dikeluhkan mengenai biaya administrasinya yang tidak semua warga mampuh membayarnya.
Layanan kebutuhan transportasi menuju rumah sakit baik pada masyarakat perkotaan atau pedesaan masih terbatas. Terutama masyarakat di pedesaan masih sering menggunakan transportasi yang tidak layak di gunakan menuju rumah sakit saat terjadi musibah baik kecelakan atau karena penyakit yang memerlukan layanan rumah sakit . Hal demikian resiko untuk cidera lebih besar.
Tidak jarang keluarga yang sakit tidak meminta bantuan kepada tenaga medis setempat karena tidak mampu, juga karena kurangnya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat mengabaikan tenaga medis setempat. Kadang juga masyarakat desa tidak tahu harus melakukan tindakan apa sehingga saat mengantar keluarganya yang sakit mereka hanya sekedar mengantar saja tidak melakukan tindakan apa-apa, kebanyakan jika keluarganya merasa kesakitan mereka hanya menyuruh untuk tetap bertahan.
Menjumpai kasus kasus seperti ini, perlu adanya upaya yang simpatik dengan menyediakan ambulans gratis untuk mereka, dan ini ditanggapi positif oleh Front Persaudaraan Islam (HILMI FPI BANTEN).
Pada hari kamis, 06 Maret 2025 Alhamdulillah ketua Hilmi Pandglang (H.ina) beserta kawan kawan membantu penjemputan warga (Bpk.edi bastari) setelah selesai rawat inap dari oeprasi hernia dari RSUD Banten menuju kampung halaman di Kp.Pasir Eurih Pandeglang.
Sukarelawan yang tergabung dalam Hilmi FPI Banten berkomitmen untuk selalu membantu warga yang kurang mampu dalam mengakses ambulans di berbagai wilayah kususnya diwilayah banten.
Inilah yang harus kita dukung sehingga semua warga terutama yang tidak mampu mendapat layanan kebutuhan ambulans dengan cepat dan tepat tanpa birokrasi yang berbelit belit dan biaya yang mahal.
Klik video: