JOKOWI PANIK, IJAZAH PALSUNYA DIKUBUR SAMPAI DASAR BUMI YANG PALING DALAM!

 



Jum'at, 18 April 2025

Faktakini.info

JOKOWI PANIK, IJAZAH PALSUNYA DIKUBUR SAMPAI DASAR BUMI YANG PALING DALAM!

Oleh : Ahmad Khozinudin

Sastrawan Politik 

Tak ada kata yang pas untuk mendeskripsikan suasana kebatinan Jokowi, selain kata 'panik'. Saking paniknya, Jokowi menyewa pengacara untuk mengubur ijazah palsunya dalam-dalam.

Pengacara itu mengatakan 'kami tak akan menunjukkan ijazah asli Jokowi, kecuali atas perintah pengadila'. Ini adalah teknik, untuk mengubur barang palsu itu agar tidak diketahui publik.

Seolah-olah benar, elegan, menghormati hukum. Padahal, saat sidang Gus Nur dan Bambang Tri Mulyono di Solo, berulangkali hakim memerintahkan jaksa untuk menghadirkan ijazah asli Jokowi, tapi tak pernah juga nongol.

Artinya, ijazah itu memang mau dikubur dalam-dalam. Biar tidak ketemu Rismon Hasiholan Sianipar. Sebab, kalau barang itu ketemu Rismon, pasti dikuliti dan ketahuan secara forensik digital ijazah itu 11.000 triliun % palsu.

Saat pengacara klaim menang gugatan, itu juga penyesatan opini. Karena dalam dua kasus perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ijazah Jokowi belum pernah nongol. Gugatan pertama dicabut, gugatan kedua di NO. Sehingga, keduanya belum pernah masuk ke proses pembuktian.

Soal klaim menang PTUN, apalagi. Karena PTUN bukan pengadilan yang berwenang untuk menetapkan sebuah dokumen itu asli atau palsu. PTUN hanya mengadili keputusan badan atau pejabat tata usaha negara. Tidak ada kaitannya, dengan keaslian sebuah dokumen.

Saking paniknya, Jokowi bukan hanya sewa pengacara tetapi juga sewa Hercules. Hercules datang ke Solo. Tak jelas, apa legal standing nya.

Padahal, kalau Jokowi terancam tinggal minta perlindungan aparat kepolisian. Tapi, Jokowi mungkin bukan terancam, tapi sedang 'mengancam' pihak-pihak yang akan mendatangi rumahnya, dengan meminta Hercules pasang badan.

Pengacara Jokowi, mulai membangun apologi macam-macam. Dari soal bukti tak harus dengan ijazah aslinya. Ini mirip saat sidang Bambang Tri dan Gus Nur di Solo. Yang diminta dihadirkan ijazah aslinya, yang datang malah gerombolan orang-orang yang mengaku temannya, gurunya, dari sekolahnya, dll.

Ibarat polisi tanya SIM ke pengendara motor. si Pengendara malah bawa petugas SAMSAT, Biro Jasa yang membantu, hingga tukang ojek yang mengantarkan dia tes untuk mendapatkan SIM. Ga nyambung! Berbelit-belit!

Waduh-waduh. Di dunia saja Jokowi sudah begitu paniknya. Apalagi kelak saat di audit di akherat atas seluruh kebohongan dan kezalimannya? [].