[Video] Ustadz Alfian Tanjung: Menangkap si Ijazah Palsu Jokowi itu Hukumnya Fardhu 'Ain.

 



Jum'at, 25 April 2025

Faktakini.info

Menangkap si Ijazah Palsu Jokowi itu Hukumnya Fardhu 'Ain.

(Alfian Tanjung)

Anehnya Para legislatif , Yudikatif , Eksekutif Termasuk Petinggi TNI dan Polri Masa Bodoh Dgn Keadaan Genting yg Melanda Indonesia.

Padahal mayoritas mereka semua beragama Islam dimana mereka meyakini adanya hari Pembalasan diakhirat (keabadian) dimana semua jabatan mereka saat ini seluruh nya akan dipertanggung jawabkan dan tidak akan luput sedikitpun kesalahan sebesar lubang semut semasa hidupnya.

Dalam logika Syariat Islam mengorbankan kehidupan akhirat yang sangat panjang dengan konsekwensi diazab yang sangat pedih Hannya untuk kepentingan ego dunia 1 tahun 5 tahun atau 10 tahun potensi sisa Umur kedepannya merupakan pilihan yang sangat tidak Cerdas.. bahaya nya lagi mana tau besok, lusa atau detik berikutnya takdir kematiannya datang menjemput walaupun mereka sembunyi sampai ke lubang-lubang semut masih dalam keadaan Munkar, Maksiat belum sempat tobat ..

Na'as sekali jika terjadi karena kesempatan itu tidak akan pernah ada lagi tinggallah kesempitan dan kepedihan yang  berkepanjangan yang harus dipertanggung jawabkan semua, sakit gigi saja kita gak tahan klu gak minum obat itu pun masih sempat tidur untuk memanipulasi menghilangkan rasa kesakitan maupun keadaan, apalagi  siksa Kubur dan Azab Neraka sebagaimana di janjikan Allah Subhana Wata'ala dalam Al-Qur'an yang tidak bisa dimanipulasi lagi rasa sakitnya dengan obat seperti didunia ..sangat Mengerikan jika disimulasikan dalam bentuk fakta Akal Fikiran kejadiannya sebagai bahan renungan, semakin maju Ilmu pengetahuan Manusia semakin banyak Kebenaran Al-Qur'an yang sudah dibuktikan para Ilmuan dan peneliti seluruh dunia secara Ilmiah sampai saat ini bagaimana mungkin kita akan bisa lari dari semua ketetapan Allah Subhana Wata'ala selain Patuh Tunduk dan Taat 

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman,

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

Artinya, “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS Shad [38]: 26).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, ayat ini menjadi dasar bahwa seorang pemimpin harus menjalankan amanah kepemimpinannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Balasan untuk pemimpin yang zalim adalah siksa pedih yang sudah Allah siapkan di akhirat kelak. (Ibnu Kastir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Adzim, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 1988], juz IV, h. 29).

Dalam hadits yang sudah sering kita dengar, Rasulullah pernah menyampaikan,

أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِb فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.

Artinya, “Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR Bukhari).

Hadits ini menegaskan bahwa kita semua adalah pemimpin. Seorang presiden bertanggung jawab memimpin rakyatnya, seorang kiai bertanggung jawab memimpin para santri, seorang guru bertanggung jawab memimpin peserta didiknya, seorang bapak bertanggung jawab memimpin seluruh anggota keluarganya, dan seterusnya. Kelak, kepemimpinannya itu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Tidak ada ilmu Manusia yang bisa menerka dan Menunda waktu kematian ...mari kita terus waspada dengan detik dan menit berikutnya dengan memohon perlindungan kepada Allah Subhana Wata'ala agar sampai di detik terakhir kita mati masih dalam keadaan Muslim yang beriman dan bertakwa..🤲🤲

Klik video: