PURN TNI BERSUARA KERAS: HENTIKAN KEZALIMAN AGUAN & TOMMY WINATA DI PIK-2 & REMPANG, MAKZULKAN GIBRAN RAKABUMING RAKA

 



Jum'at, 18 April 2025

Faktakini.info

PURNAWIRAWAN TNI BERSUARA KERAS: HENTIKAN KEZALIMAN AGUAN & TOMMY WINATA DI PIK-2 & REMPANG, MAKZULKAN GIBRAN RAKABUMING RAKA

Catatan Silaturahmi Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat, Kamis 17 April 2025]

Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.

Advokat 

Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR-PTR)

Alhamdulillah, kemarin (Kamis, 17/4) penulis berkesempatan menghadiri undangan Silaturahmi Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat, yang undangannya diteken oleh Letjend Purn TNI (MAR) Soeharto dan Mayjen TNI Purn Soenarko. Terselenggaranya acara ini jelas merupakan kebahagiaan tersendiri bagi panitia.

Karena 2 hari menjelang pelaksanaan, tempat pelaksanaan acara di Kelapa Gading sempat akan dibatalkan. Sebelumnya, acara di plot di Makasar Jakarta Timur, namun terpaksa dipindahkan ke Kelapa Gading karena dibatalkan sepihak oleh pengelola gedung, meski biaya sewa telah dibayar panitia.

Dalam sambutannya, Letjend Purn TNI (MAR) Soeharto berseloroh "saya ini sudah tua, sudah lemah. Mau naik tangga panggung saja harus dibantu, apa yang ditakuti? Peserta juga bukan mau diajak demo, hanya diminta hadir untuk menyimak keluhan kami" ungkapnya.

Saat tiba di lokasi acara, penulis bertemu dengan sejumlah bintang Purnawirawan TNI. Ada Jenderal Fachrur Rozi, Letjend Purn TNI (MAR) Soeharto, Laksamana TNI Purn Tedjo Edhy Purdijatno, Laksamana Slamet Soebijanto, Mayjend TNI Soenarko, dan masih banyak lagi. Tokoh-tokoh yang hadir, setidaknya ada Said Didu, Roy Suryo, Ust Andri Kurniawan (Malang), Rizal Fadilah, Kurnia Tri Royani, Ratna Sarumpaet, Azam Khan, Meidy Juniarto, dan masih banyak lagi.

Diantara substansi penting pertemuan tersebut, adalah pembacaan pernyataan sikap Purnawiran TNI yang dibacakan oleh Mayjend TNI Purn Soenarko. Ada 8 (delapan) poin pernyataan, dan yang paling penting untuk diulas adalah poin 3 dan poin 8.

Poin 3, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan proyek PIK-2 dan Rempang, milik AGUAN dan Tommy Winata.

Poin 8, mengusulkan Gibran Rakabuming Raka diganti oleh MPR, karena melanggar konstitusi berdasarkan putusan MK terhadap Pasal 168 huruf q UU Pemilu.

Selain itu, memang ada tuntutan reshuffle kabinet, bersihkan TKA China, kembalikan pengelolaan tambang sesuai Pasal 33 UUD 45, dan seterusnya.

Proyek merampas tanah rakyat Banten di PIK-2 memang telah menzalimi rakyat Banten, sekaligus merobohkan kedaulatan Negara. Betapa tidak, rakyat dipaksa menjual tanahnya dengan modus tipu muslihat, intimidasi hingga kriminalisasi. Sementara itu, kawasan PIK-2 menjadi wilayah ekslusif dibawah kontrol Aguan, dimana Negara dan masyarakat umum tidak bisa bebas masuk mengaksesnya.

Padahal, bibir pantai wilayah laut PIK-1 dan PIK-2 berbatasan langsung dengan akses Negara asing, yang menyebabkan arus barang dan orang tidak bisa terkontrol. Kejahatan lintas batas dari dan keluar wilayah kedaulatan NKRI, bisa bebas lalu lalang. Sejumlah kasus narkoba bernilai triliunan di PIK-1 yang sempat ramai diberitakan media, mengkonfirmasi adanya ancaman nyata kedaulatan wilayah NKRI oleh eksistensi proyek Aguan ini.

Penulis jadi ingat, saat silaturahmi dengan tokoh tokoh Banten, saat mengobrol dengan Mayjend TNI Purn Syamsu Djalal dan Mayjend TNI Purn Soenarko, penulis sampaikan Jenderal Jenderal TNI yang bungkam (diam) di kasus Rempang dan PIK-2, patut diduga telah kenyang makan duit Tommy Winata (TW) dan Aguan.

Dengan cepat dan nada tinggi, Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal membantah "kami tidak seperti itu" ungkapnya.

"Benar Pak, Pak Jenderal Syamsu Djalal dan Pak Soenarko bukan yang termasuk. Karena selama ini, keras bersuara menolak proyek PIK-2 dan Rempang" jawab penulis.

Di Acara Silaturahmi Purnawirawan TNI kemarin, penulis bertanya tanya. Sejumlah tokoh TNI yang selama ini sering muncul di media, kok tidak keliatan hadir? Apakah ada udzur? Atau tidak berani hadir karena isi pernyataan diantaranya menuntut proyek milik Aguan dan Tommy Winata dihentikan? *Apa yang tidak hadir, termasuk yang sudah kenyang makan uang Aguan dan TW?* Entahlah.

Yang jelas, sebagai pihak yang terlibat dalam Advokasi kezaliman proyek PIK-2, penulis menyaksikan sendiri kezaliman itu masih dilanjutkan. Meskipun proyek PIK-2 tidak lagi masuk PSN berdasarkan Perpres No 12 Tahun 2025.

Semoga, Presiden Prabowo Subianto mendengar seruan para senior dan sejawatnya di TNI ini, dengan segera mengambil langkah menghentikan proyek PIK-2 dan Rempang. Jika tidak, penulis khawatir rakyat tak kuasa menahan amarah dan mengambil tindakan penghakiman sendiri. [].

Foto: Aguan dan Tommy Winata