Tanggapan Habib Hanif Alathas melalui akun "X" nya atas klarifikasi resmi Habib Ali Jufri

 



Jum'at, 25 April 2025

Faktakini.info

Tanggapan Habib Hanif Alathas melalui akun "X" nya atas klarifikasi resmi Habib Ali Jufri 

( Link 

https://x.com/HbHanifOfficial/status/1915651375771591018?t=UsiuLDeTeNeC5Nu3D1vSBA&s=19

 :https://x.com/HbHanifOfficial/status/1915651375771591018?t=UsiuLDeTeNeC5Nu3D1vSBA&s=19 )

Berikut terjemahanya : 

Al-Hamdu Lillah  atas terbitnya klarifikasi penting ini dari kantor Fadhilah al-Habib @alhabibali yang termuat dalam tautan berikut: facebook.com/share/p/1CEvXX…

Dan komentar kami atas pernyataan ini adalah sebagai berikut:

Pertama: Pernyataan ini—dari satu sisi—sejalan dengan apa yang alfaqir tulis dalam  tweet-tweet sebelumnya bahwa kata-kata "al-Habal" ( Kedunguan) yang diungkapkan Habib Ali bukan ditujukan kepada Jihad itu sendiri, melainkan kepada fatwa Jihad. Namun, pernyataan ini menjelaskan dengan lebih rinci bahwa yang beliau sifati dengan "al-Habal" adalah tuntutan akan fatwa jihad. Ini adalah penjelasan yang patut dihargai, karena maksud dari sebuah ungkapan tergantung pada niat orang yang mengucapkannya.

 Akan tetapi, hamba yang fakir ini, Muhammad Hanif Alathas, memandang bahwa permintaan masyarakat awam kepada seorang alim untuk mengeluarkan fatwa—dalam perkara apa pun—adalah hal yang sah dan tidak layak disebut sebagai “al-Habal” (Kedunguan). Bisa jadi, penanya yang meminta fatwa memiliki niat yang tulus, yang lahir dari kepedulian atas penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Gaza. Dan Allah-lah yang Maha Mengetahui niat. Adapun al-Habib memiliki sudut pandangnya sendiri.

Kedua: Pernyataan ini tidak membahas sisi lain dari hal yang lebih kami pertanyakan, yaitu ungkapan al-Habib tentang “merebus telur” ( terkait dengan rudal-rudal yang ditembakkan saudara-saudara kita).

Ketiga: Sebagaimana telah saya sampaikan dalam jejaring x, saya telah menonton video tersebut secara lengkap di kanal resmi al-Habib sebelum menulis komentar ini, sehingga penilaian yang saya bangun bukan berdasarkan potongan-potongan video yang dipelintir. Saya pun telah menyebut sebelumnya bahwa isi video itu cenderung pada wacana jangka panjang yang fokus pada pembangunan dan persiapan. Hal ini memang penting, namun tidak cukup ketika tragedi terjadi saat ini, ketika darah tertumpah setiap hari.

Menolong orang yang tertindas tidak bisa ditunda dengan dalih perlunya persiapan yang menyeluruh. Sebaliknya, harus segera diberikan bantuan militer mendesak, sejauh yang dimungkinkan, oleh negara-negara Arab dan Islam, bersamaan dengan terus bermunajat kepada Allah dan membangun kekuatan jangka panjang. Selebihnya kita serahkan kepada Allah. Dan hal ini tidak bertentangan dengan upaya penyadaran atau ajakan untuk membangun kekuatan jangka panjang, justru saling melengkapi. Melawan genosida di Gaza bukanlah proyek yang bisa ditunda, melainkan kewajiban yang mendesak, seperti menyelamatkan orang yang tenggelam sebelum kita membicarakan pelajaran berenang.

Keempat: alfaqir tegaskan sekali lagi bahwa ketidaksepakatan pendapat alfaqir dengan Fadhilah al-Habib Ali dalam perkara ini tidak mengurangi sedikit pun kecintaan dan rasa hormat alfaqir kepada beliau, serta pengakuanku atas kiprah dakwah beliau yang patut diapresiasi di Timur dan Barat. Seandainya aku bersumpah atas hal ini, niscaya aku tidak akan melanggar sumpahku. Aku mohon maaf darinya atas kekurangan, dan aku memohon kepada Allah agar senantiasa menjaganya, memberi manfaat kepada kami melalui dirinya, dan semoga beliau tidak melupakan diriku dalam doa-doa baiknya. Aamiin.

Dan sebagai penutup, saya berlepas diri di hadapan Allah dari siapa pun yang mengubah perbedaan pandangan ini menjadi celaan, makian, atau merendahkan pribadi ad-Da'iyah al-Habib Ali al-Jufri, atau melontarkan tuduhan-tuduhan yang tidak layak kepadanya—padahal beliau bersih dari semua itu.

Tidak ada sedikit pun keraguan di hati saya akan kecintaan yang mendalam dari al-Habib Ali al-Jifri terhadap Palestina dan penduduknya, serta permusuhannya terhadap penjajah Zionis Israel.

Adapun perbedaan kami hanyalah terletak pada bagaimana memandang solusi yang paling tepat dan efektif terhadap apa yang terjadi di Gaza. Wallahu a'lam.